" 28 "
Setelah kejadian kemarin saat Jaemin hampir memperkosanya, Haechan tak mau keluar kamar dan berbicara pada siapun termasuk Derry kakaknya sendiri.
"Dek, makan dulu ya" ucap Derry yang khawatir akan kesehatan Haechan yang tak mau makan dari kemarin dan tetap tak ada respon dari Haechan.
"Dek, kakak mohon jangan seperti ini hiks" akhirnya perlahan Derry runtuh juga, ia menangis melihat adiknya yang hiperaktif menjadi diam seperti sekarang.
Haechan, hanya terdiam dengan tatapan kosong ke depan tanpa merespon apapun yang di lakukan Derry dan Derry yang terus berusaha mengajaknya bicara.
"AARRGGG!!! Akan ku bunuh bajigan itu" teriak Derry yang sudah frustrasi dengan ke adaan mulai bangkit dari duduknya.
"K-kak"
Langkah Derry terhenti saat mendengar suara serak adiknya memanggilnya.
"Chan~aaa... kau butuh sesuatu..??" tanya Derry khawatir dan kembali menghampiri adiknya.
Bukan jawaban yang Derry dapat, melainkan pelukan asinnya yang kembali menangis dalam pelukannya.
Sakit, satu kata yang bisa mendescripsika perasaan Derry melihat Haechannya seperti ini.
"Ssttt... jangan menangis lagi kakak di sini" ucap Derry sambil mengusap punggung adiknya.
Hampir setengah jam Haechan menangis dan akhirnya tangisan itu berhenti karena dia ketiduran.
Derry, memperbaiki posisi tidur Haechan sebelum dia keluar dari kamar adiknya untuk menyiapkan makan malam yang dia sendiri tau adiknya tak akan mau makan.
• • • • •
Dua hari berlalu dan Haechan masih tak mau keluar dari kamarnya.
Tok!
Tok!
"Dek, kakak masuk ya"
Tak ada jawaban dari yang ada di dalam kamar membuat Derry kembali mengetuk pintu itu.
Tok!
Tok!
"Dek, kamu belum bangun ya?"
Masih tak ada jawaban dari dalam sana membuat Derry semakin khawatir.
"Kak"
Derry, menoleh dan melihat Jeno yang baru sampai dengan membawa kantong plastik di tangannya.
"Jen, Haechan tak mau membuka pintu" ucap Derry.
Jeno, berjalan mendekat ke kamar Haechan dan mulai mengetuk pintu kamar Haechan.
"Chan~aaa... kau di dalam?"
"Chan~aaa... Jawab aku kalau kau baik-baik saja" teriak Jeno namun tetap tak ada jawaban dari dalam kamar Haechan membuat Jeno semakin panik.
"CHAN~AAA JAWAB AKU!"
Jeno, yang sudah tak bisa menahan rasa paniknya langsung mundur beberapa langkah sebelum membanting tubuhnya ke arah pintu kamar Haechan.
BRAKK!!!
Hanya dengan satu kali dobrakan pintu kamar itu terbuka lebar.
"HAECHAN!!!" teriak Jeno yang melihat Haechan dengan leher yang tergantung.
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END
Fanfiction"Sebenarnya pacar kamu aku apa dia sih?" "Jangan kayak anak kecil deh" "Buat apa sih kamu masih pertahanin cowo kek dia?" Entah Haechan yang terlalu bucin atau Jaemin yang tak paham apa itu cinta dan apakah keberadaan Jeno akan terlihat?. : : : :...