" 20 "

8K 913 120
                                    

" 20 "











Jaemin, mengantar Haechan pulang saat hari sudah mulai gelap.

"Sampai bertemu besok" ucap Jaemin sambil mengusap poni Haechan.

Sedangkan Haechan hanya tersenyum malu karena sudah sangat lama Jaemin tak memperlakukan dirinya seperti itu.

"Kakak juga hati-hati di jalan" ucap Haechan pada Jaemin.

Setelahnya Haechan berjalan masuk kedalam rumah dan Jaemin melajukan montornya pergi dari area rumah Haechan.

Cklek!

"Kenapa bisa sama Jaemin?" tanya Derry yang sedari tadi nungguin Haechan di balik pintu rumahnya.

Haechan, menunduk tak berani menatap kakaknya yang mungkin saja marah karena lagi-lagi Haechan terperangkap rayuan Jaemin.

"Kakak tak akan marah, kakak hanya tanya kenapa bisa sama Jaemin"

Perlahan Haechan mengangkat wajahnya menatap Derry "maaf, aku tak bisa putus dari kak Nana" ucap Haechan lirih.

"Sudah kakak duga, terserah kamu sih mau tetap bertahan atau putus, tapi kamu haru ingat ucapan kakak ini" ucap Derry menjeda ucapannya dan melangkah lebih dekat pada Haechan.

"Jika kakak melihatmu menangis lagi karena dia, kakak tak segan-segan membunuhnya" lanjut Derry yang langsung melenggang pergi meninggalkan Haechan yang mematung di depan pintu.

Derry, yang sebenarnya tak ingin ikut campur urusan percintaan adiknya, mau tak mau harus sedikit tegas agar adiknya bisa sadar kalau dia hanya di permainkan oleh Jaemin.

Haechan, menghela nafas berat debet akhirnya beranjak naik ke lantai dua menuju kamarnya.

• • • • •



Pagi harinya Haechan sudah berdiri di depan gerbang rumahnya menunggu Jaemin yang sebelumnya sudah mengirimkan chat akan menjemputnya pagi ini untuk berangkat ke kampus bersama.

"Chan"

Haechan, yang merasa namanya di panggil menoleh ke arah Jeno yang baru keluar mengendarai montornya.

"Ayo berangkat" ucap Jeno.

"Uumm... maaf Jeno~aaa... hari ini aku di jemput ka-"

Tin...

Tin...

Suara klakson montor menghentikan ucapan Haechan yang langsung menoleh ke arah Jaemin yang baru sampai.

"Ayo naik" ucap Jaemin.

"No, aku berangkat dulu ya" ucap Haechan sambil melambaikan tangan pada Jeno dan berlari mendekati Jaemin.

Jeno, hanya bisa melihat kepergian Jaemin dan Haechan yang semakin menjauh.

"Kadang orang yang dekat memang tak terlihat" ucap Derry yang tiba-tiba nongol di dekat Jeno.

"Bacot lah kak" jawab Jeno langsung mengegas montornya pergi meninggalkan Derry yang sudah mengumpat di depan rumah.

"DERRY!"

Derry, menoleh ke arah belakang di mana eomma Jeno berdiri dengan segala peralatan.

"Iya Tan?"

"Dari pada bengong di situ, mending sini bantu tante motong rumput" ucap eomma Jeno.

Derry, yang dasarnya anak baik dan penutur itu pun berjalan memasuki perkarangan rumah Jeno "ini satu keluarga gak ada ahklak semua apa gimana sih" gumam Derry sambil terus berjalan mendekati eomma Jeno.

                                                  • • • • •

Haechan, masuk dalam kelasnya dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

"Udah gila ini bocah" celetuk Jeno yang duduk di bangku belakang Haechan.

"Ngiri aja" jawab Haechan tanpa melihat ke arah Jeno.

"Dih! Ngiri kok sama orang begok yang di rayu dikit langsung balikan"

Haechan, seketika membalikan badannya menghadap Jeno saat mendengar ejekan dari Jeno.

"Kenapa? cemburukah kamu?"

Jeno, menarik tubuh Haechan dan memiting leher Haechan "kalau aku bilang iya aku cemburu apa kau akan percaya dan meninggalkannya?" ucap Jeno.

"Yaakk! Lee Jeno lepaskan aku" ucao Haechan sambil memukuli lengan Jeno.

"Jawab dulu baru aku lepas"

"No, aku bisa mati bodoh"

Jeno, melepas pitingannya dan langsung mendapat pukulan dari Haechan.

"Aku bingung sama kamu yang gampang banget percaya sama tu orang" ucap Jeno.

Haechan, memutar kursinya menghadap Jeno dan kembali duduk "itu namanya cinta" ucap Haechan.

"Mana ada cinta berjuang sendirian" ucap Jeno tanpa menyadari kalau dirinya juga berjuang sendirian untuk mencintai Haechan.

Suasana seketika hening, Jeno maupun Haechan terdiam dengan pikiran mereka masing-masing.










~||~

Yang pernah berjuang sendirian angkat kelingkingnya......

"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang