" 11 "
Jeno, kembali dengan sekantong plastik snack kesukaan Haechan.
Cklek!
Jeno, mengedarkan pandangannya kesegala arah di ruangan Haechan yang sudah kosong tak ada siapapun.
"Chan~aaa!" panggil Jeno namun tak ada sahutan dari yang di panggil maupun orang lain yang mungkin ada di ruangan itu.
Mata Jeno membola sempurna saat melihat selang infus yang sepertinya di lepas paksa karena terdapat bercak darah di sana.
Dan semakin terkejut saat melihat secarik kertas yang di letakkan si atas bantal.
"JANGAN MENCARIKU"
Jeno, meremas kuat kertas itu sebelum membuangnya ke sembarang arah.
Jeno, berlari keluar dengan tergesa-gesa "Angkat Haechan~aaa" gumam Jeno yang terus mencoba menghubungi Haechan.
• • • • •
Jaemin, yang baru sampai di rumah Renjun langsung memarkirkan montornya dan masuk kedalam.
"Renjun~aaa!" teriak Jaemin sambil menaiki tangga ke lantai atas di mana kamar Renjun berada.
Brakk!!
"Renjun!"
Yang di panggil langsung menoleh dan berdiri berhambur ke pelukan Jaemin yang masih berdiri di ambang pintu.
"A-apa yang terjadi?" tanya Jaemin sambil mengusap punggung Renjun.
"Jangan tinggalin Njun" ucap Renjun mengeratkan pelukannya.
Jaemin, tersenyum dan akhirnya membalas pelukan Renjun "kakak, gak kemana-mana kok" ucap Jaemin.
Jaemin, menuntun Renjun untuk masuk kedalam kamar dam membaringkan tubuh mereka di atas ranjang milik Renjun dengan terus saling memeluk.
"Kak" panggil Renjun sambil mendongak.
"Hhhmmm"
"Boleh aku bertanya?"
Jaemin, menunduk menatap ke arah Renjun yang ada di pelukannya.
"Apa Hhmm?"
"Jika kak Haechan meminta putus ke kakak, apa kakak mau?"
Pertanyaan itu membuat Jaemin terdiam karena sebelumnya Haechan memang ingin mengakhiri hubungan dengannya namun ia alihkan karena jujur Jaemin tak sanggup jika harus kehilangan Haechan.
"Kak"
Jaemin, kembali menatap Renjun setelah tersadar dari lamunannya "Percayalah, Haechan tak akan pernah lakukan itu karena aku tau dia sangat mencintaiku" ucap Jaemin.
Renjun, yang mendengar itu kembali menunduk dan mengeratkan pelukannya pada Jaemin.
"Aku juga mencintai kakak lebih dari sebatas sahabat ataupun kakak beradik kak" batin Renjun yang mulai menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jaemin.
• • • • •
BRAKK!!!
"KAK DERRY!!"
"Kau ini kenapa hah!?" ucap Derry dari lantai atas.
"Haechan gak ada di rumasakit" ucap Jeno.
"Ya udah lah, memangnya ken- tunggu... apa kau bil-" ucap Derry terhenti saat tak melihat Jeno lagi.
Ya, Jeno lebih memilih pergi mencari Haechan sendiri dari pada harus debat dengan Derry yang otaknya terbuat dari nutrijel.
Melihat Jeno yang sudah pergi, membuat Derry segera bergegas turun untuk menyusul Jeno dan ikut mencari Haechan.
Jadi saat Derry ngajak Jeno ngopi saat di rumasakit itu cuma bohongan dan nyatanya Derry malah ninggalin Jeno dan pulang, sedangkan Jeno yang tak mau ganggu Haechan dan tak tau harus kemana memilih buat masuk ke ruang mayat dan tidur di salah saru brangkar kosong yang ada di sana, anti mengtrims emang si Jeno.
Sampai akhirnya ada petugas yang ngusir Jeno dan Jeno pergi membeli cemilan sebelum kembali ke kamar Haechan dan malah tak menemukan Haechan di sana.
"Tungguin" ucap Derry yang langsung naik ke jok montor Jeno.
"Ihh... kak, Naik montor sendiri napa"
"Males nyetir"
"Yaudah kalau Haechannya ketemu aku bonceng Haechan"
"Truss aku?"
Jeno, mengangkat kedua bahunya tak perduli dengan pertanyaan Derry yang sudah kesal dan turun dari montor Jeno.
"Sialan banget sih jadi adek"
"Dihhh sejak kapan aku adekmu"
"Ohhh gitu ya"
Dddrrttt...
Ddrrttt....
Jeno, mengehentikan perdebatan dengan Derry dan meraih ponsel di saku celananya.
"Hallo"
.......
"Hah!? Okay aku kesana sekarang" ucap Jeno sebelum mematikan sambungan.
"Siapa?" tanya Derry.
"Kepo!" jawab Jeno yang langsung tancap gas meninggalkan Derry yang jadi bahan ketawan para ciwi-ciwi yang tak sengaja lewat di depan rumahnya.
"Kenapa?" ucap Derry.
Bugh!
Derry, menoleh ke arah belakang saat satu sendal melayang ke kepalanya yang ternyata Mamanya Jeno pelakunya.
"Tante kenapa lempar sendal ke Derry?" ucap Derry pada mamanya Jeno yang berada di balkon rumah.
"Pakek celanamu"
Derry, melihat ke bawah dan handuk yang ia kenakan terlepas.
Ya, saat Jeno datang Derry baru selesai mandi dan hanya melilitkan handuk pada tubuhnya bagian bawah.
~||~
Mata suciku ternodai karenamu Derr 🙈🙈🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END
أدب الهواة"Sebenarnya pacar kamu aku apa dia sih?" "Jangan kayak anak kecil deh" "Buat apa sih kamu masih pertahanin cowo kek dia?" Entah Haechan yang terlalu bucin atau Jaemin yang tak paham apa itu cinta dan apakah keberadaan Jeno akan terlihat?. : : : :...