" 37 "
Haechan, berlari memasuki rumahnya dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya tanpa perduli sapaan dari Derry yang melihat ke arahnya bingung.
"Aku akan selesaikan ini" gumamnya sambil membuka semua laci yang ada di kamarnya mencari sesuatu yang mungkin sangat berguna atau berharga bagi Haechan.
Tak sepulang berapa lama Haechan kembali beluar dari kamarnya dan kembali berlari menaiki taxi yang ia pesan dan ia suruh menunggu di depan rumah.
"Dek, mau kemana?"
Tak ada jawaban karena Haechan sudah pergi menggunakan taxi.
Di dalam taxi Haechan terus mencoba menelfon seseorang, namun tak ada jawaban dari orang itu.
"Kakak kemana sih" gerutu Haechan sambil mengetik pesan untuk Jaemin agar menemuinya di kelas setelah selesai kuliah.
Jadi sebenarnya Haechan ini bolos jam pelajaran karena ketemu pergi sama Dahyun dan Mark yang berbeda falkutas dan Hyunjin juga bolos meski sempat ikut pelajaran, dan berbohong pada dosen untuk pergi ke toilet padahal dia bolos untuk nemuin Dahyun setelah Dahyun mengirim pesan.
Haechan, sampai di kampus dan beberapa kelas sudah kosong yang artinya kelas sudah selesai.
Saat Haechan sampai di kelasnya masih ada beberapa anak di sana, namun dia tak menemukan Jeno.
Haechan, kembali merogoh sakunya dan mengambil ponsel untuk menghubungi Jeno.
"Jeno~aaa"
.....
"Kau bisa datang ke kampus?"
.....
"Aku ingin memperbaiki kesalah paham ini"
......
"Aku mohon, untuk kali ini saja dan kau boleh memilih untuk tetap mencintaiku atau pergi"
.....
"Jangan berpura-pura lagi, Dahyun dan kak Mark sudah menceritakan semuanya, dan sekarang aku mohon temui aku kali ini"
Sambungan terputus dan Haechan berjalan lesu menuju bangkunya dan menyembunyikan wajahnya pada lipatan lengannya di atas meja.
• • • • •
Dan di sisi lain Jeno terlihat ragu untuk menemui Haechan dan memilih memejamkan matanya di atas sofa ruang keluarga apartemen Mina.
"Oppa!" Teriak Mina membuat Jeno seketika membuka matanya dan membenarkan posisinya.
"Kau sudah pul-"
Ucapan Jeno terhenti saat melihat orang yang pulang bersama Mina.
"Bukankah kamu yang mengantar Haechan kemarin?" ucap Jeno.
Mark, mengangguk membenarkan ucapan Jeno, yang memang dia lah yang mengantar Haechan kemarin.
"Kenapa bisa sama Mina?" tanya Jeno lagi.
"Dia kekasihku Oppa" ucap Mina membuat Jeno terkejut.
"Lalu Haechan?"
Mark dan Mina duduk di sofa sebelah Jeno agar obrolan mereka lebih nyaman.
"Haechan, sudah aku anggap seperti adikku sendiri meski aku juga sempat menaruh rasa padanya, tapi dia lebih memilih si brengsek Jaemin" ucap Mark yang lagi-lagi membuat Jeno terkejut bagaimana bisa Mark mengenal Jaemin sedangkan dia tak pernah melihat batang hidung Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END
Fanfiction"Sebenarnya pacar kamu aku apa dia sih?" "Jangan kayak anak kecil deh" "Buat apa sih kamu masih pertahanin cowo kek dia?" Entah Haechan yang terlalu bucin atau Jaemin yang tak paham apa itu cinta dan apakah keberadaan Jeno akan terlihat?. : : : :...