" 30 "
"Chan" panggil Jeno sambil mencolek-colek bahu Haechan yang duduk di depannya.
Ya, Jeno memilih kembali ke bangku lamanya yang berada di belakang Haechan karena ingin jagain Haechan katanya.
"Apa sih, No"
"Mau nonton gak pulang ngampus"
"Boleh" ucap Haechan sambil membalikkan tubuhnya menghadap Jeno.
"Okay, aku kasih tau Dahyun dulu" ucap Jeno langsung mengetikkan sesuatu pada ponselnya.
Haechan, yang tadinya tersenyum karena akhirnya dia bisa jalan bareng lagi sama Jeno, harus memendam harapan itu karena sekarang perhatian gak hanya terfokus padanya saja.
"Beres" ucap Jeno lagi sambil tersenyum ke arah Haechan dan di balas senyuman terpaksa dari Haechan.
Haechan, kembali membalikkan tubuhnya menghadap depan saat Jeno kembali fokus pada ponselnya.
Tes..
"Ahh sial kenapa harus keluar sih" batin Haechan sambil menghapus airmatanya yang tiba-tiba keluar tanpa sebab.
• • • • •
Sedangakan di falkutas hukum terlihat Renjun berlari secepat yang ia bisa berusaha menyamakan langkahnya dengan Mark yang terus berjalan.
"Kak, tunggu! aku bisa jelaskan ini semua" teriak Renjun namun tak di perdulikan oleh Mark.
"Kak aku mohon berhenti dan dengarkan penjelasanku" teriak Renjun sekali lagi dan kali ini Mark menghentikan langkanya setelah mereka sampai di belakang kampus.
"Apa yang mau kau jelaskan?" ucao Mark dengan nada datar.
Renjun, berjalan mendekat ke arah Mark yang berdiri menatapnya.
"A-aku tak tau kalau kak Jaemin datang" ucap Renjun sambil menunduk.
"Hanya itu yang ingin kau katakan?"
Renjun, menggelengkan kepalanya dan perlahan mengangkat wajahnya menatap ke arah Mark.
Ddrrrttt...
Ddrrttt....
Ponsel Mark bergetar dan itu membuat Mark mengabaikan Renjun dan lebih memilih mengakat panggilan di ponselnya.
"Njun"
Renjun, menoleh dan melihat Jaemin berada di sampingnya melihat ke arahnya dengan tatapan bingung.
"Aku mohon jangan temui aku lagi kak" ucap Renjun ingin beranjak namun di tahan oleh Jaemin.
Jaemin, mendorong Renjun sehingga tubuh mungil itu menyentuh dinding.
"Katakan sejak kapan kau dekat dengan Mark?" tanya Jaemin sambil mengukuh Renjun.
Renjun, memalingkan wajahnya agar tatapannya tak bertemu dengan tatapan Jaemin.
"Bukan urusan kakak" ucap Renjun ingin beranjak pergi meninggalkan Jaemin melupakan kalau dirinya berada di dalam kukuhan Jaemin.
Cup.
Jaemin, mempertemukan bibirnya dengan bibir Renjun bersamaan dengan kembalinya Mark setelah selesai menerima panggilan.
"Bitch" ucap Mark membuat kesadaran Renjun kembali dan langsung mendorong Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END
Fanfiction"Sebenarnya pacar kamu aku apa dia sih?" "Jangan kayak anak kecil deh" "Buat apa sih kamu masih pertahanin cowo kek dia?" Entah Haechan yang terlalu bucin atau Jaemin yang tak paham apa itu cinta dan apakah keberadaan Jeno akan terlihat?. : : : :...