" 22 "

7.5K 925 173
                                    

                                                    " 22 "











Ddrrrtt....

Ddrrttt....

Ddrrttt....

"Eehhh"

"Jeno! Kamu di mana?"

"Di rumahlah, kenapa sih kak?"

"Jangan bohong, ini aku di rumah kamu"

"Hhmmm, aku di rumah temen emang kenapa sih kak?"

"Haechan, belum pulang"

Mendengar itu Jeno berusaha buat tak acuh karena dia tau kalau Haechan sedang bersama Jaemin.

"Lagi kencan kali kak, kan baru baikan dia"

"Kencan apaan saat hari sudah tengah malam begini?"

Jeno, membuka matanya dan apartemen Mina dalam ke adaan gelap gulita yang artinya Mina juga belum pulang dan dirinya ketiduran di sofa apartemen Mina.

"Coba telfon Jaemin" ucap Jeno.

"Gak aktif ponselnya dan ponsel haec- tunggu"

Jeno, menatap ponselnya dan ternyata panggilan sudah di putus oleh Derry.

Tanpa pikir panjang, Jeno segera bergegas untuk pulang sebelum eommanya menyadari kalau dia gak ada di rumah dan akan ngomel sepanjang malam.


• • • • •


Jaemin, kebingungan karena Renjun mendiamkannya dari sejak di kantin tadi.

"Njun~aaa... kamu ini kenapa? kalau kakak ada salah bilang dong" ucap Jaemin.

Dan akhirnya Renjun merespon ucapan Jaemin dengan berbalik menghadap Jaemin.

"Pilih aku atau Haechan?"

"Hah?!" bingung Jaemin kenapa tiba-tiba Renjun bertanya seperti itu "M-maksud kamu apa?" lanjut Jaemin.

"Apa kakak tak pernah melihatku lebih dari sebatas sahabat atau adik dan kakak? aku mencintai kakak aku ingin kita memiliki hubungan lebih kak" ucap Renjun yang akhirnya bisa mengutarakan perasaannya yang selama ini ia pendam sendiri.

"T-tapi Njun"

"Sekarang kakak harus memilih antara aku dan Haechan"

Jaemin, terdiam tak tau harus menjawab apa, bagi Jaemin Renjun dan Haechan itu special dengan posisi mereka masing-masing di hidupnya.

"Ayo kak pilih!" ucap Renjun.

"Njun, aku gak bisa kalian sama-sama berharganya bagi kakak"

"Kakak egois, ka-"

Ucapan Renjun terhenti saat tiba-tiba Jaemin mencium bibirnya dan sedikit memberi lumatan.

• • • • •

Sedangkan di sisi lain, Jeno yang baru sampai di rumahnya segera naik ke kamarnya dan lompat dari balkon menuju kamar Haechan.

"Kak" panggil Jeno dengan suara lirih saat melihat Derry yang ada di kamar Haechan dengan Haechan berbaring di ranjang.

"Apa yang terjadi?" tanya Jeno dan Derry hanya mengangkat ke dua bahunya.

"Aku ganti airnya dulu ya" ucap Derry sambil mengambil baskom berisi air.

Jeno, duduk di tepi ranjang sambil menatap Haechan yang masih menutup matanya dari dia masuk kedalam rumah.

Flashback oN.

Setelah kepergian Jeno, Haechan menghubungi Jaemin untuk segera menjemputnya dan mengantarkannya pulang karena moodnya yang tiba-tiba menjadi buruk.

"Kak Nana kemana sih?" gerutu Haechan berdiri di depan gerbang kampusnya.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi dan itu panggilan dari Jaemin.

"Hallo Chan?"

"Uummm"

"Bisakah kau menungguku sebentar lagi? aku ada kelas tambahan"

"Apa perlu aku ke falkutas kakak?"

"Ahhh... jangan nanti kamu sendirian di sini"

Haechan, tak menjawab dan panggilan di matikan "di sini pun aku juga sendirian kak" gumam Haechan sambil berjalan ke pos satpam untuk menunggu Jaemin.

Sedangkan di sisi lain Jaemin sibuk dengan Renjun yang sedang merajuk entah karena apa.

"Kalau tak mau makan gak apa-apa, ayo sekarang kakak antar pulang"

Tak ada jawaban dari Renjun yang malah memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Njun~aaa... kau ini kenapa? kakak salah apa?" tanya Jaemin entah sudah yang keberapa kalinya dan tetap tak ada jawaban dari Renjun yang malah beranjak pergi begitu saja.

Jaemin, menghela nafas berat sebelum akhirnya ikut beranjak mengejar Renjun dan melupakan Haechan yang juga menunggunya.

3 jam berlalu.

Haechan, masih menunggu Jaemin di dalam pos satpam tanpa tau jika Jaemin sudah pulang bersama Renjun yang merajuk.

"Nak echan kenapa masih di sini?" tanya satpam pengganti yang akan berjaga malam.

"Nungguin kak Nana pak"

"Loh kak Nana nya kemana?"

Haechan, mengangkat kedua bahunya "gak tau pak, tadi dia bilang ada kelas tambahan" ucap Haechan polos.

"Hah?! Bapak baru berkeliling dan tak ada satu kelas pun yang madih beraktivitas yang artinya semua sudah pulang, lagian ini sudah jam 10 malam nak mana ada kelas sampai jam 10" jelas satpam itu.

Haechan, yang baru menyadari kalau Jaemin mengingkari janjinya lagi, ingin menelfon Derry untuk minta di jemput tapi ia urungkan saat mengingat uvapan Derry yang akan membunuh Jaemin jika menyakitinya lagi, Haechan menggeser kontaknya pada nama Jeno tapi lagi-lagi ia urungkan mengingat kejadian tadi sore saat di koridor.

"Echan, pulang dulu pak" ucao Haechan pada satpam itu dan beranjak keluar pos satpam.

Haechan, memilih berjalan kaki pulang ke rumahnya yang jaraknya bisa di bilang cukup jauh.

Flashback Off.

Haechan, mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum kesadarannya kembali sepenuhnya.

"K-kak" panggil Haechan dengan suara serak.

Derry, yang tidur di sofa kamar Haechan segera bangun dan menghampiri Haechan yang sudah menangis.











                                                    ~||~

Mau berapa chapt ini Book..???

"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang