" 27 "

7.9K 930 283
                                    

" 27 "












Haechan, berdiri di depan gerbang rumahnya menunggu Jaemin yang akan menjemputnya untuk pergi ke kampus bersama.

Kkrraakk!

Haechan, menoleh ke samping dan melihat Jeno yang baru keluar dari rumahnya bersama montor kesayangannya, senyum Haechan mengembang karena dari kemarin dia tak melihat Jeno sama sekali.

"No" panggil Haechan, namun Jeno tak menanggapi dan langsung menyalakan mesin montornya lalu pergi.

Senyum yang tadi menghiasi wajah Haechan seketika luntur dan berubah menjadi raut sedih.

"Aku pikir kamu udah maafin aku, No" gumam Haechan menatap punggung Jeno yang sudah menjauh.

Ya, Haechan berpikir Jeno sudah memaafkannya setelah ke jadian mereka kehujanan berdua dan pagi di mana ada bencong yang mengejar Jeno sampai masuk kerumahnya, tapi nyatanya Jeno belum memaafkannya dan kembali bersikap dingin padanya.

Tin...

Tin...

Suara klakson menyadarkan Haechan dari lamunannya dan beralih menatap Jaemin yang baru sampai.

"Maaf nunggu" ucap Jaemin.

"Uumm... tak apa kak" ucap Haechan meraih helm yang di sodorkan Jaemin.

Dan mereka pun berangkat ke kampus bersama dengan Jaemin mengantar Haechan ke falkutasnya terlebih dulu.

"Selesai ngampus ada waktu?" tanya Jaemin.

"Uummm... sepertinya gak ada kak, kenapa?"

"Mau nonton?"

"Boleh" ucap Haechan sambil tersenyum kegirangan.

"Ok, nanti kakak jemput di sini ya" ucap Jaemin yang di angguki oleh Haechan.

Jaemin, mengusap lembut poni Haechan dan pergi menuju falkutasnya.

Haechan, berjalan menyusuri koridor kampus dan tiba-tiba langkanya terhenti saat melihat Jeno bersama cewe yang waktu itu datang ke kelasnya mencari Jeno.

"Jeno~aaa, sampai kapan kamu diam seperti ini" batin Haechan saat melihat tawa Jeno dari kejauhan.

Haechan, kembali berjalan menuju kelasnya dengan rasa nyeri di dadanya yang entah karena apa dia sendiri tak tau.

"Bye opp- ahh maaf" ucap wanita itu saat tak sengaja menabrak Haechan di ambang pintu saat dirinya ingin keluar dan Haechan akan masuk kelas.

"Uumm... tak apa" ucap Haechan sambil tersenyum lembut.

Jeno, yang melihat itu segera menghampiri wanita itu "kau tak apa?" tanya Jeno terlihat khawatir.

"Aku tak apa Oppa" ucapnya membuat Jeno tersenyum dan mengacak lembut poninya.

"Lain kali kalau jalan lihat-lihat" ucap Jeno pada Haechan dengan nada datar dan langsung kembali fokus pada wanita di sebelahnya "Ayo Oppa antar, Oppa gak mau princess Oppa lecet" ucap Jeno pada wanita itu dengan nada yang berubah 180 derajat dari saat dirinya bicara dengan Haechan.

Jeno, menggenggam tangan wanita itu dan langsung mengajaknya keluar kelas meninggalkan Haechan yang masih mematung di luar kelas menatap sendu.


                                               • • • • •

Kali ini Jaemin tak mengingkari janjinya dan benar-benar mengajak Haechan pergi ke bioskop, bahkan Jaemin juga mematikan ponselnya agar tak ada yang menggangu waktunya bersama Haechan.

"Kau lelah?" tanya Jaemin yang melihat Haechan seperti tak bersemangat duduk di sampingnya.

"Sedikit, hari ini kelas ada sedikit materi tambahan" jawab Haechan.

Jaemin, tersenyum dan menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Haechan dan mengarahkan kepala Haechan untuk bersandar pada bahunya selagi mereka menunggu giliran film yang akan mereka tonton.

20:30pm.

Haechan dan Jaemin selesai menonton dan sekarang Jaemin akan mengantarkan Haechan pulang.

"Chan~aaa"

"Uummm"

"Kau mau ikut ke rumahku sebentar? temanku ingin mengambil tugas untuk besok" ucap Jaemin karena rumah Jaemin lebih dekat dari bioskop itu di banding harus mengantar Haechan terlebih dulu yang rumahnya terbilang jauh dari tempat mereka sekarang.

"Uumm, tak apa kak" ucap Haechan sambil tersemyum.

Sesampainya mereka di rumah Jaemin, Haechan mengedarkan pandangannya seperti mencari sesuatu.

"Kenapa rumah sepi kak?"

"Ahhh... eomma dan appa sedang di Jeju dan bibi pulang karena anaknya sakit" jawab Jaemin sambil menaiki tangga menuju kamarnya untuk mengambil tugas dan Haechan duduk di sofa ruang tamu menunggu Jaemin.

"Kau ingin minum apa?"

Haechan, menggelengkan kepalanya "tak usah kak, aku tak haus" ucap Haechan.

Jaemin, duduk di dekat Haechan dan itu membuat Haechan tak nyaman karena selama ini mereka tak pernah duduk sedekat itu yang mana bisa di bilang sangat intens.

"K-kak" panggil Haechan gugup.

"Chan~aaa, kita sudah pacaran selama dua tahun, apa kau tak ingin melakukan sesuatu denganku?" tanya Jaemin sambil mengusap paha Haechan.

"M-maksud kakak apa?" ucap Haechan sambil menyingkirkan tangan Jaemin dari pahanya yang mana membuat dirinya benar-benar ketakutan sekarang.

Bukan jawaban yang Haechan dapatkan karena Jaemin telah mendorongnya hingga terbaring di sofa dan mengukuh tubuh Haechan.

"Aku menginginkan tubuhmu sayang" ucap Jaemin mulai menyerang leher Haechan.

"K-kak jangan seperti ini" ucap Haechan memberontak namun itu mustahil karena tenaganya tak lebih kuat dari Jaemin.

Srakkk!

Jaemin, merobek paksa kaos yang di kenakan Haechan dan menyerang nipple Haechan tampa perduli Haechan yang sudah menangis dan berusaha menghindar dari Jaemin meski Haechan tau itu mustahil.

"Aku yakin kau dan Jeno sudah melakukannya, jadi sekarang giliranku" ucap Jaemin sambil melepas kaos yang ia kenakan.

Haechan, menggeleng kuat dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti membasahi pipinya.

"Kenapa menangis sayang~ kita hanya akan bersenang-senang" ucap Jaemin menghapus airmata Haechan menggukan kedua ibu jarinya.

Jaemin, mulai melepas kitar pinggang yang Haechan kenakan dengan kasar.

Srakk!

Hanya dengan satu tarikan ikat pinggang itu terlepas dari pinggang ramping Haechan.

"K-kak aku hiks mohon hiks jangan lalukan hiks itu" isak Haechan namun tetap tak di hiraukan oleh Jaemin yang semakin menjadi.

Jaemin, kembali menyerang leher Haechan sambil melepas celana Haechan.

"Kita akan menghabiskan malam romanti-"

BRAKKK!

Ucapan Jaemin terhenti saat pintu rumahnya terbuka dengan tidak santainya.

"BAJINGAN!"

BUGH!

Jaemin, tersungkur di sofa hanya dengan satu pukulan di wajahnya.













                                                    ~||~

Woeee lah.... Authornya bangkek di gantung donk lagi tegang ini eeehhh... maksudnya tegang situasinya bukan itunya 🤣🤣🤣🤣🤣

Dan Mian-aaa.. kemarin mau doubble Up malah gak jadi karena sibuk n kelupaan... pas ingat udh malan n aQ berpikir kalian juga pasti udah tidur 🤣🤣 Mian-aaa🙏🙏🙏

"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang