" 32 "

8K 871 173
                                    

" 32 "












Renjun, berjalan gontai di pinggir jembatan sungai Han dengan air matanya yang terus mengalir membasahi pipi tirusnya.

"Hiks... kenapa jadi seperti ini Hiks..." gumam Renjun sambil menjatuhkan dirinya di atas aspal jembatan yang membentang dibatas sungai Han.

"AARRRGGG!!! Semua ini karena mu kak!!" teriak Renjun mengingat ucapan Mark yang menolaknya karena dirinya sudah melakukan sex dengan Jaemin.

Renjun, tak menepikir dua kali untuk menyerahkan tubuhnya pada Jaemin, yang ada di pikirannya hanyalah menghancurkan hubungan Haechan dan Jaemin yang mana malah membuat dirinya sendiri hancur setelah tau Mark hanya memanfaatkannya.

"Pantaslah aku hidup setelah semua ini?" gumamnya lagi sambil melihat ke arah sungai yang mengalir deras.

Renjun, merentangkan tangannya dan mulai menutup matanya, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum pada bibir mungilnya.

BYURR!


• • • • •

"Apa yang terjadi?" tanya Derry yang melihat Haechan berada di gendongan Jeno.

"Biasa ketiduran adekmu kan babi" ucap Jeno yang tak sadar kalau Haechan sebenarnya sudah bangun namun malas untuk jalan dan memilih pura-pura tidur.

Plak!

"Apa kamu bilang?"

"Hehehe... enggak princess"

Plak!

Lagi-lagi kepala Jeno terkena pukulan Haechan yang masih ada di gendongannya.

"Kalau gelud di kamar nih kondom" ucap Derry mengambil kondom dari sakunya dan memasukan pada saku celana Jeno lalu pergi keluar rumah meninggalkan Jeno dan Haechan.

"Chan"

Haechan, yang paham akan pikiran mesum Jeno yang sebelas dua belas dengan kakaknya langsung memberonta untuk turun dari gendongan Jeno.

"Jangan mikir aneh-aneh kamu, No"

"Kan abangmu yang nyuruh" ucap Jeno.

"Kan dia gila"

"Sama kek kamu" ucap Jeno yang langsung berlari ke kamar Haechan dengan Haechan masih di gendongannya.

Jeno, melempar Haechan ke atas ranjang dan langsung menindih tubuh mungil itu.

"Sekarang katakan apa yang membuatmu ketakutan di bioskop tadi?" tanya Jeno dengan nada serius.

Haechan, hanya terdiam menatap Jeno dalam tanpa ingin membuka suara sedikitpun.

"Chan, kita tem-"

"Aku mau kau menggantikan kak Nana" ucap Haechan menghentikan ucapan Jeno dan juga membuat Jeno terdiam terkejut dengan apa yang ia dengar barusan.

"Kamu penah bilang mencintaiku, maaf waktu itu aku yang bodoh menolakmu, dan masih ada kesempatan kah untukku mencintaimu sekarang?" tanya Haechan yang tak mendapat respon dari Jeno yang masih setia terdiam.

"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang