" 34 "
Setelah kejadian semalam, Haechan bertekat untuk mengungkapkan perasaannya pada Jeno.
Sekarang dirinya sudah benar-benar yakin untuk melupakan Jaemin dan mulai melihat ke arah Jeno, orang yang selalu ada untuknya.
Dengan senyum yang terus mengembang sambil membawa kotak bekal yang berisi makanan kesukaan Jeno.
Haechan, berjalan menyusuri koridor kampus berharap Jeno sudah berada di kelas.
"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, maukah kau jadi kekasihku?"
Tubuh Haechan menegang dengan cairan bening yang mulai keluar dari sudut matanya.
Pranggg!
"H-Haechan?"
"Maaf menggangu" ucap Haechan langsung lari keluar setelah melihat Jeno berlutut di hadapan Dahyun dan mengatakan cinta pada Dahyun.
Haechan, terus berlari tanpa memperdulikan orang sekitar yamg menatapnya.
"Hiks...hiks..."
Haechan, terisak sendirian di bukit belakang kampus tempat yang sering ia datangi bersama Jeno saat suasana hati tak mendukung seperti yang ia rasakan sekarang.
"Chan"
Perlahan Haechan mengangkat wajahnya dan menampilkan mata sebamnya karena menangis terlalu lama.
"Kak Mark!" ucap Haechan langsung berhambur kepelukan Mark.
"Dia...hiks... dia... tak mencintai Hiks... aku lagi hiks..."
Isak Haechan kembali pecah dalam pelukan Mark yang hanya bisa mengusap punggungnya agar lebih tenang.
• • • • •
Dan di sisi lain Renjun yang baru terbangun dari tidurnya mulai beranjak untuk menyiapkan sarapan meski ia harus menahan rasa nyeri di bagian belangnya.
Dddrrrttt....
Ddrrrrttt....
"Hallo?"
"Renjun, kau dimana?"
"Jangan temui kekasihku lagi"
Panggil di putus secara sepihak dan Guanlin membuang ponsel Renjun kesegala arah sebelum dirinya menyadari tak ada Renjun di sampingnya.
Guanlin, beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar mencari keberadaan Renjun.
"Hyung~" panggil Guanlin sambil memeluk dan menopangkan dagunya pada bahu Renjun.
"Kau sudah bangun?"
"Uummm"
"Mandi sana dan kita sarapan"
"Lelaki itu barusan menelfonmu" ucap Guanlin membuat Renjun mengehentikan aktifitasnya.
Dia paham siapa yang di maksud Guanlin, karena memang sejak semalam Jaemin terus menghubunginya dan Renjun juga menceritakan semua tentangnya dan Jaemin.
"Biarkan saja" ucap Renjun.
Mendengar itu, Guanlin mengeratkan pelukannya dan memberi kecupan beberapa kali pada leher mulus Renjun.
"Aku mencintaimu Hyung"
"Uumm... aku tau"
Guanlin, adalah adik kelas sekaligus teman Renjun selama Renjun berasa di Cina, dan beribu kali Guanlin menyatakan cintanya pada Renjun namun selalu di tolak dengan alasan Renjun lebih tua darinya dan sampai akhirnya Renjun kembali ke Korea.
Sebelum pergi Renjun berkata pada Guanlin untuk mendapat nilai terbaik agar bisa masuk ke kampus yang sama dengannya di Korea maka Renjun akan menerima cintanya.
Dan Guanlin membuktikan itu, dia belajar mati-matikan selama satu tahun ini agar bisa pergi ke Korea jengejar cintanya tanpa dia tau apa yang di lakukan Renjun selama di Korea.
Tapi itu tak masalah karena cinta Guanlin pada Renjun mengalahkan rasa ego dan memaafkan apapun yang sudah di lakukan Renjun. Dan semalam adalah hari bahagia bagi Guanlin yang akhirnya mendapatkan cintanya selama ini.
• • • • •
Mark, mengatar pulang Haechan setelah tangis Haechan berhenti.
"Kakak gak mampir?" tanya Haechan.
"Kakak ada tugas kelompok, lain kali aja ya" jawab Mark.
Haechan, mengangguk dan melepas helm yang ia kenakan dan memberikan pada Mark.
"Aku masuk dulu kak, kakak hati-hati di jalan" ucap Haechan.
"Uummm, dan kamu jangan nangis lagi masih banyak yang mencintaimu selain Jeno" ucap Mark sambil mengusap lembut poni Haechan.
Ya, Haechan menceritakan semua apa yang ia lihat hari ini, yang berhasil membuatnya menangis pada Mark.
"Bye kak" ucap Haechan sambil melambaikan tangan dan berjalan masuk kedalam rumahnya.
Mark, pun mulai menyalakan mesin montornya kembali dan pergi dari area rumah Haechan.
Cklek!
Haechan, berdiri mematung di ambang pintu kamarnya saat membuka pintu dan melihat Jeno sudah berbaring di atas ranjangnya.
"Pulang dengan siapa kamu?" tanya Jeno.
Tak ada jawaban dari Haechan yang masih setia mematung di ambang pintu.
"Chan!"
Haechan, masih tak menjawab dan malah membalikkan badannya lalu pergi.
Jeno, yang melihat itu segera bangkit dan berlari mengejar Haechan.
"Chan tunggu!"
Seolah menulikan pendengarannya Haechan tetap berlari menuruni tangga berusaha menjauh dari Jeno sampai akhirnya langkanya harus terhenti saat melihat Jaemin yang sudah berdiri di depan pintu rumahnya.
"Chaechan aku bisa jelasin" ucap Jeno sambil terus mengejar Haechan.
Mendengar teriakan Jeno yang sepertinya mengejarnya, tanpa pikir panjang Haechan menarik tengkuk Jaemin dan mempertemukan bibir mereka.
Langkah Jeno terhenti saat melihat Haechan dan Jaemin berciuman di hadapannya.
Hati Jeno terasa pecah berkeping-keping melihat pemandangan yang tak pernah ia inginkan, perlahan Jeno berjalan mundur sebelum membalikkan badannya dan kembali lari ke lantai atas.
~||~
Ini Book mau sampai kapan wehhh 😭😭
Eehh iya, buat yang ngikutin Book "STRAIGHT" aQ udah buat Season 2 nya Book itu 👏👏👏 tapi aQ gak tau bakal Up kapan, soalnya kemarin juga baru Up Book baru hehehehe....
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END
Fanfiction"Sebenarnya pacar kamu aku apa dia sih?" "Jangan kayak anak kecil deh" "Buat apa sih kamu masih pertahanin cowo kek dia?" Entah Haechan yang terlalu bucin atau Jaemin yang tak paham apa itu cinta dan apakah keberadaan Jeno akan terlihat?. : : : :...