" 19 "
Jaemin, berjalan sambil celingukan mencari seseorang yang selama tiga hari ini tak bisa ia hubungi.
"Permisi aku mau tanya" ucap Jaemin menghentikan seseorang.
"Iya ada apa?"
"Kamu kenal Haechan? kira-kira di mana ya kelasnya" tanya Jaemin.
"Haechan? lurus aja kak" ucap orang itu yang langsung di angguki oleh Jaemin.
Jaemin, segera melangkah mencari kelas Haechan setelah berterimakasih.
Ya, Jaemin sengaja datang ke falkutas kedokteran karena merindukan kekasih mungilnya yang selama tiga hari tak bisa ia hubungi, dan setiap datang kerumahnya selalu kakaknya yang menemui Jaemin.
Senyum Jaemin mengembang saat melihat wajah serius Haechan yang sedang fokus pada materi yang dosen berikan.
"Imut" gumam Jaemin terus memandang ke arah Haechan yang tak menyadari keberadaannya.
Ttriiinnggg!!!!
Suara berakhirnya aktifitas mengajar di jam pertama telah selesai dan para siswa/siswi mulai merapikan peralatan mereka termasuk Haechan.
"Chan" panggi Jeno sambil melemparkan kertas ke arahnya.
Tak terima dendan itu, Haechan memungut kertas itu dan kembali melempar ke arah Jeno yang mana malah di tangkap sempurna oleh Jeno.
Jeno, berjalan mendekati Haechan dan langsung meraih bahu Haechan.
"Kalau di panggil tuh jawab" ucap Jeno.
"Jawab panggilanmu tuh sama dengan buang-buang tenaga" balas Haechan yang ingin beranjak menunggalkan Jeno namun langkahnya harus terhenti.
Tatapan penuh kerinduan terlihat jelas pada manik kecoklatan Haechan.
"Kak Nana" gumam Haechan menatap ke arah pintu di mana Jaemin berdiri di sana.
Jaemin, tersenyum sambil melambaikan tangan pada Haechan.
"Aku ke kantin duluan" ucap Jeno yang tak mau mengganggu waktu Haechan bersama Jaemin.
Setelah kepergian Jeno, Jaemin melangkah masuk mendekat pada Haechan yang masih setia mematung.
"Ada waktu?" tanya Jaemin lembut.
"Ada yang ingin kakak bicarakan" ucap Jaemin karena tak ada respon dari Haechan.
Helaan nafas terdengar jelas sebelum akhirnya Haechan membuka suara "ada, dan aku juga ingin bicara sama kakak" ucap Haechan.
Jaemin, meraih tangan Haechan untuk di genggamnya, namun Haechan menepis itu "maaf kak" ucap Haechan dan Jaemin memaklumi itu lalu lebih dulu berjalan dengan Haechan di belakangnya.
• • • • •
Setengah jam berlalu dan akhirnya Jaemin dan Haechan sampai di salah satu kedai di mana Jaemin menyatakan cintanya pada Haechan dua tahun lalu.
"Duduklah" ucap Jaemin pada Haechan.
"Mau makan apa?" tanya Jaemin saat mereka sudah duduk.
"Aku tak lapar"
"Minum?"
"Seperti biasa"
Untung Jaemin masih ingat minuman yang selalu di pesan Haechan setiap mereka datang ke kedai itu.
Setelah beberapa menit mereka duduk tanpa suara akhirnya Haechan membuka suaranya terlebih dulu.
"Kak aku ingin akhiri hub-"
Ucapan Haechan terhenti saat tiba-tiba tangan Jaemin menggenggam tangannya.
"Aku minta maaf, aku minta maaf karena mengabaikanmu selama ini"
Haechan, hanya diam mendengar semua ucapan Jaemin yang mungkin sudah sadar akan kesalahannya.
"Aku pikir aku akan baik-baik saja tanpamu saat pagi itu kau menyuruhku pergi, nyatanya aku gak bisa Chan" lanjut Jaemin.
Sedangkan Haechan masih setia diam menunggu Jaemin menyelesaikan ucapannya.
"Jangan pernah meminta putus dariku Chan~aaa... aku janji akan lebih memprioritaskan kam-"
"Kak" panggil Haechan memotong ucapan Jaemin.
Jaemin, menatap lembut manik Haechan yang juga menatap ke arahnya.
"Aku tersiksa tanpamu Chan~aaa"
Haechan, tersenyum dan mengusap tangan Jaemin "aku juga tersiksa tanpamu kak" ucap Haechan membuat Jaemin tersenyum.
"Tapi aku masih terluka karenamu" lanjut Haechan membuat dada Jaemin terasa nyeri.
"Aku tak akan mengulangi lagi, kita lakukan ini dari awal Okay" ucap Jaemin dan Haechan mengangguk sambil tersenyum.
Haechan yang bodoh tetaplah bodoh karena dengan gampangnya bisa terbujuk oleh mulur licin Jaemin yang akan selalu berjanji untuk menyakinkan Haechan.
~||~
Ceritanya datar banget gak sih....
Book baru... mampir ya 🙏🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRIORITY" || {NoMinHyuck} END
Fanfiction"Sebenarnya pacar kamu aku apa dia sih?" "Jangan kayak anak kecil deh" "Buat apa sih kamu masih pertahanin cowo kek dia?" Entah Haechan yang terlalu bucin atau Jaemin yang tak paham apa itu cinta dan apakah keberadaan Jeno akan terlihat?. : : : :...