Bab 43

2.8K 345 55
                                    

Haruno Sakura •

Kubuka pintu lemari es dan menghela napas, melihat isinya. Setelah semua yang kulalui hari ini, yang ingin kulakukan sekarang adalah naik ke kamar dan tidur, melupakan kejadian hari ini, tapi itu tidak mungkin. Sekarang sudah pukul enam sore lewat beberapa menit dan Dokter Fugaku akan pulang pukul tujuh, berharap makan malam sudah terhidang di atas meja dan rumah bersih. Aku pergi seharian, jadi tak bisa bersih-bersih, dan sekarang aku tak bisa memikirkan hidangan makan malam. Fakta bahwa ini adalah hari ulang tahun Dokter Fugaku membuatku semakin cemas, aku ingin membuat segalanya sempurna, terlepas dari kenyataan dia sendiri enggan mengakui ulang tahunnya.

Belajar mengemudi adalah salah satu pengalaman paling mengejutkan dalam hidupku. Kurasa Sasuke tidak paham betapa luar biasanya hal itu bagiku - untuk pertama kalinya, seseorang menyerahkan kendali padaku. Mungkin itu hal yang kecil, karena yang sebenarnya mereka lakukan hanyalah mengizinkan aku menyetir mobil sesuai arahan mereka, tapi mereka tetap memberiku sedikit wewenang. Aku bertanggung jawab atas sesuatu yang bukan penyedot debu atau mesin cuci, tapi bertanggung jawab atas sesuatu yang bertenaga dan mahal, mereka memberiku sedikit kendali atas sesuatu yang sama sekali tak perlu bagiku. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup ini, ada orang lain yang bergantung padaku, dan itu adalah Sasuke, tapi kurasa dia tidak memahaminya. Bisa saja aku menyebabkan Sasuke terluka parah, walaupun itu tidak jadi, namun itu menunjukkan bahwa aku benar-benar dapat dipercaya. Sasuke sepanjang waktu bilang dia memercayaiku dan aku tak pernah meragukannya, namun caranya menunjukkan hal itu padaku hari ini sungguh berarti.

Pelajaran mengemudi dimulai dengan begitu mengerikan, karena Sasuke pada dasarnya orang yang tidak sabaran dan aku sungguh tidak tahu apa yang kulakukan. Aku tak tahu apa-apa tentang mobil dan nyaris malu mengakui bahwa aku tak pernah memerhatikan cara Sasuke mengemudi, atau bahkan dalam hal ini Dokter Fugaku, jadi aku sungguh tidak paham mekanismenya. Aku tahu Sasuke jengkel dengan situasi, dia memberiku instruksi yang sangat tidak jelas, yang pada akhirnya memperburuk keadaan. Banyak kesalahan yang kubuat secara tidak sengaja, aku hanya mengikuti apa yang Sasuke katakan, dan hampir menghancurkan mobil beberapa kali. Bahkan menyerempet kotak surat, dan akan membuatnya jatuh jika Sasuke tidak sigap. Itu berpotensi jadi bencana, karena kaca spion samping mobil milik Dokter Fugaku baret. Entah bagaimana Dokter Fugaku akan menanggapinya, bisa jadi dia menghukumku. Ini ide Dokter Fugaku, dialah yang menyatakan bahwa aku perlu belajar mengemudi entah karena alasan apa, jadi Sasuke bilang itu bukan masalah besar. Tapi aku sendiri tidak begitu yakin, karena Dokter Fugaku tak selalu bertindak logis. Dokter Fugaku bahkan menghukumku untuk sesuatu yang bukan sepenuhnya salahku bulan Oktober lalu, situasi yang dia bantu ciptakan sendiri, jadi baret di mobil miliknya berpotensi mendatangkan hukuman lagi. Mungkin saja Dokter Fugaku mengira aku tidak menghargai propertinya, atau mungkin dia takkan berusaha cari pembenaran atas tindakannya. Lagi pula, dia tidak perlu lakukan itu.

Setelah mengalami kesulitan di awal pelajaran, setelah Sasuke membentakku beberapa kali dan aku tampaknya 'hampir membunuhnya atau buatnya jantungan, atau keduanya sekaligus' seperti yang dia katakan, semuanya berjalan lancar. Mungkin itu ada hubungannya dengan aku yang mulai menangis. Aku tahu Sasuke merasa bersalah, dia terus minta maaf, tapi kuyakinkan Sasuke bahwa itu tidak apa-apa. Aku paham bagaimana dia, bagaimana dia hilang kesabaran dengan mudah, dan walaupun aku tidak menyukai sifat itu, tapi aku sanggup menanganinya. Sasuke berurusan dengan ketidakmampuanku dalam hal-hal yang dia anggap sepele, dan aku berurusan dengan ketidakmampuannya untuk tetap tenang. Dan untungnya, setelah kami menenangkan diri di parkiran toko, Sasuke bisa menjelaskan semuanya secara rasional, kami tak lagi mengalami kecelakaan besar. Dia memintaku untuk mengelilingi kota beberapa kali, walaupun awalnya aku tetap gugup, tapi akhirnya aku mulai rileks, bisa agak nyaman di belakang kemudi.

One Warm WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang