Bab 23

6.1K 707 78
                                    

Haruno Sakura •

Hariku membingungkan. Dibilang buruk juga tidak, tapi yang pasti aneh.

Aku bangun tengah hari dan sungguh tercengang dengan segala yang ada di sekitar. Aku langsung sadar ketika aroma parfum Sasuke menyerang indra penciuman. Ada kehangatan di bawah tubuhku, keras, agak ganjil, namun nyaman. Kubuka mata dan tersentak kaget ketika menyadari aku berbaring di dalam pelukan Sasuke, kepalaku rebah di dadanya yang telanjang dan lenganku terletak di perutnya yang kencang. Aku langsung terkesiap, tidak tahu kenapa posisiku bisa sampai begini. Jujur, aku tercengang. Lengan Sasuke yang meliliti bahuku jatuh ke kasur ketika aku duduk. Aku duduk begitu cepat hingga Sasuke agak tersentak dan aku membeku, takut dia bangun. Kenapa aku sampai berada di pelukannya? Aku bahkan tidak tahu apa Sasuke sadar aku ada di sini, apa dia sadar dia memelukku? Mungkin Sasuke sudah terbiasa tidur dengan para gadis dengan posisi seperti itu, jadi dia tidak kaget. Aku takut dia akan bangun dan jengkel.

Sasuke sedikit bergerak, menggeser posisinya dan bergumam. Kudengar 'Sakura' di tengah-tengah gumamannya dan tanpa sadar aku tersenyum. Entah benar dia menyebut namaku atau cuma nama bunga saja, tapi dadaku membengkak penuh suka cita.

Aku turun dari tempat tidur dengan tenang dan sepelan mungkin agar tidak mengganggu tidur Sasuke. Aku berjingkat-jingkat melalui kamarnya, membuka pintu dan melangkah ke lorong. Kututup pintu diam-diam sambil terus menahan napas. Aku berdiri di sini sejenak, masih syok dengan kenyataan bahwa tidak hanya aku kesiangan, tapi aku juga tidur bersama Sasuke di tempat tidurnya. Aku pergi ke kamarku, lalu mandi dengan cepat dan berpakaian. Kukuncir rambut agar tak terlalu berantakan sebelum menuju lantai bawah.

Aku ingat aku menghabiskan waktu bersama Sasuke semalam. Aku ingat permainan yang kami lakukan, pertanyaan dan jawabannya. Aku juga ingat Sasuke memberiku sebuah buku dan aku berbaring di sana membacanya bersama Sasuke di sampingku. Setelah itu, aku tidak tahu apa-apa lagi. Rasanya aku tidak pernah terbangun untuk beranjak ke kamar sendiri, jadi aku pasti ketiduran di tempat tidur Sasuke. Dia sungguh baik hingga tidak tega membangunkanku dan menendangku keluar. Bagaimana aku bisa tidur di pelukannya, aku tidak tahu. Aku ingat mimpi buruk tadi malam, lagi-lagi tentang ibuku, mungkin karena hari ini ulang tahunnya. Aku jadi khawatir aku mengganggu tidur Sasuke. Kuharap tidak. Tapi tetap saja aku merasa telah menjajah kamar sekaligus membuatnya terjaga sepanjang malam. Aku mual memikirkan hal itu. Sasuke terlalu baik padaku dan tidak seharusnya kuganggu.

Kukira aku akan bangun dengan sakit kepala karena agak mabuk tadi malam, tapi nyatanya tidak. Entah apa yang merasuki Sasuke tadi malam, sampai-sampai dia bersikap seperti itu. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di pesta dansa hingga membuatnya sedih, tapi aku senang Sasuke tampak lebih gembira saat kami bicara. Aku kaget melihat betapa manisnya Sasuke padaku. Aku agak takut karena waktu yang kami habiskan bersama hanya membuat perasaanku pada Sasuke lebih kuat. Aku sadar tadi malam bahwa aku jatuh cinta padanya dan tidak tahu apa yang seharusnya kulakukan mengenai hal itu, bagaimana seharusnya aku bersikap terhadapnya. Aku tidak bisa memberitahu Sasuke, takut dia akan mengusirku setelah dia tahu sedalam apa perasaanku padanya.

Aku juga tidak tahu persis apa yang Sasuke rasakan terhadapku, tapi aku dapat petunjuk tadi malam bahwa mungkin setidaknya Sasuke tertarik padaku. Aku tahu Sasuke tertarik pada banyak perempuan, aku pernah dengar hal itu dari penghuni rumah lainnya, bahkan Sasuke sendiri sendiri mengaku bahwa dia menikmati kehadiran perempuan secara intim. Dan aku bersumpah Sasuke akan menciumku tadi malam, tepat sebelum ayahnya menelepon. Di saat itu timbul keraguan antara ingin ciumannya atau tidak. Aku begitu takut akan semuanya, baik itu romantisme atau pun seksual. Entah apa yang kulakukan, tak pernah terpikir olehku akan berada dalam posisi ingin dicium seseorang, apalagi melakukan hal yang lebih lanjut. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Semua itu membuatku ngeri.

One Warm WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang