"Diamnya orang miskin sama orang kaya itu beda"--Naya Putri
•••
ARHANAYA SUDAH TERBIT.
BEBERAPA BAGIAN SUDAH DI HAPUS
•••
Pegal juga berpelukan sambil berdiri....
"Naya.... Naya--"
"Istri Arhan" gemas Arhan karena Naya berbicara gagap seperti itu.
"Naya takut orang-orang benci sama Naya, karena jadi istrinya cowok idaman mereka" ujar Naya kembali menunduk. Itu salah satu kekhawatirannya.
Arhan mengulum bibirnya saat mendengar kata 'cowok idaman' rasa-rasanya Arhan senang.
"Itu mereka iri. Harusnya lo bangga dong"
Naya kembali mendongak. "Bukan begitu" ucap Naya ragu dan bingung ingin mengucapkan kalimat seperti apa, agar Arhan paham kekhawatiran dirinya.
"Apanya sih? Lo takut di keluarin sekolah? Tenang aja, jangan lebay. Masalah itu ada untuk di selesaikan. Bukan di tangisi kayak orang bego"
"Jadi Naya bego, gitu?" tanya Naya sadar bahwa dirinya tadi menangis. Tapi sejak masuk kamar, Naya sudah tidak menangis. Bisa malu jika menangis di depan Arhan, karena bukannya di bujuk malah di ejek seperti sekarang.
"Iya, lo bego. Bego banget!" gemas Arhan membuat Naya menekuk wajahnya.
Arhan ini kalau bicara tidak pernah di filter terlebih dahulu, asal ceplos.
•••
"Naya? Malu kamu nikah sama Arhan?" tanya Wira tenang, namun tatapannya saat Naya menatap Wira menyiratkan akan ketegasan.
Tentu saja Naya menggelengkan kepalanya. Setelah itu berucap. "Naya merasa nggak pentas menikah sama Tuan Arhan, Nayakan cuman pemban--"
"Jangan terus merendah! Saya begitupun Arhan dan Mamahnya tidak suka melihatnya" sela Wira. Kini suaranya tidak terdengar tenang lagi.
"Pantas tidak pantasnya kamu. Itu di tentukan oleh anak saya! Dia yang nikahin kamu, bukan orang lain. Jadi jangan dengerin kata orang lain"
"Naya" panggil Arhan membuat Naya menatap lelaki tersebut.
"Kamar, yuk" Arhan meraih tangan Naya membuat sang empu terperanjat.
•••
"Orang miskin, kalau diamnya ngebatin. Kalau orang kaya, diamnya uang dan kekuasaan bertindak" jelas Naya. Naya sadar, dirinya tidak di keluarkan dari sekolah pasti karena kekuasaan Papah mertuanya. Dan Naya bersyukur karena hal tersebut, Naya masih bisa bersekolah umum.
Tadi pun saat Naya datang kesekolah dengan Arhan, ia berpapasan dengan beberapa murid yang tengah menyapu teman sekolah, Naya pikir mereka sedang piket. Ternyata mereka tengah di hukum. Dan pantas saja sejak tadi tidak ada yang mengganggunya secara terang-terangan, meski tatapan sinis dan mengejek masih Naya dapatkan.
"Makanya jangan mau jadi orang miskin" timpal Rionala.
"Siapa juga yang mau" Naya mendengus tidak terima.
"Kalau gitu, lo harus tunjukin ke orang-orang, kalau lo emang pantas bersanding sama Arhan. Jangan cuman ngerendah diri aja"
#####
Alhamdulillah bisa update lagi. Oh iyaa aku mau bilang makasih bangettt buat kalian yang udah support cerita ini.
Cerita ini dapet rank 1 dalam hastag ROMANTIS. Semoga kisah ini emang romantis yaaa, wkwk.
Pokoknya jangan sampe kalian bosan dengan cerita ini yaa, aku selalu nunggu respons kalian setelah baca tiap part nya. Tentunya Votednya pun aku tunggu, wkwk.
30 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ARHANAYA || SUDAH TERBIT ||
Ficțiune adolescențiCERITA SUDAH TIDAK LENGKAP. UNTUK PEMESANAN NOVEL ARHANAYA BISA LANGSUNG DI SHOPEE swpbookstore_ ATAU LINKNYA CEK DI BIO INSTAGRAM @sunwater_publisher --- Kisah tentang Arhan dan Naya. Arhan Putra Wira, anak tunggal dari keluarga Wira yang memiliki...