Pacar Sengklek (On going)

7 | Rumah Aldi

Sudah makan?
Jangan sampai patah hati membuatmu mati kelaparan

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Hari Minggu adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua orang. Renata tengah asik menonton film di laptopnya sambil memakan cemilan ditangannya.

Tok! Tok! Tok!

"Renata kamu ada di dalem kan?" tanya Ana yang berada di depan kamar Renata.

Renata yang mendengar itu langsung berhenti mengunyah cemilannya dan berjalan untuk membukakan pintu kamar.

Pintu sudah terbuka dan ia melihat sang Mamah yang sudah berdiri tegak di hadapannya.

"Kenapa, Mah?" tanya Renata.

"Mamah boleh minta tolong sama kamu?" kata Ana membuat Renata mengerutkan kedua alisnya.

"kalo Mamah minta tolong Renata buat hitung tanaman aku gak bisa karna itu udah terlalu banyak," kata Renata.

"Bukan itu."

"Terus apa dong?"

"Lagi enggak sibuk kan?"

"Enggak kok," jawab Renata.

"Mamah mau minta tolong anterin pesenan kue temen mamah," ujar Ana.

Renata yang mendengar itu langsung tersenyum senang itu artinya ia akan membawa motornya yang sudah lama tidak ia gunakan.

"Eits tapi kamu harus hati-hati bawa motornya, Mamah enggak mau kamu kaya dulu," kata Ana memperingati.

Akhirnya gue bawa motor lagi.

"Rumahnya dimana?" tanya Renata.

"Alamatnya nanti Mamah kasih ke kamu."

"Yaudah kalo gitu Renata mau siap-siap dulu nanti aku anterin ke rumah temen mamah," ucap Renata membuat Ana mengangguk.

Hati Renata sangat senang setelah sekian lama tidak membawa motor Scoopy kesayangannya. Kenapa? Karna Renata pernah mengalami kecelakaan yang membuat dirinya harus patah tangan selama 2 bulan. Maka dari itu kedua orang tuanya melarang Renata pergi sekolah menggunakan motor dan sekarang ia kembali membawa motor.

"Semoga aja masih lancar bawa motornya," gumam Renata yang sudah siap untuk meluncur dan tidak lupa helm di kepalanya.

Motor Scoopy hitam Renata sudah sampai setelah melewati jalanan yang ramai Renata sudah sampai di sebuah komplek rumah yang sangat mewah membuat Renata terkagum melihatnya. Ia mencari rumah yang ber-nomor 22, tidak butuh waktu lama Renata sampai di depan gerbang bercat hitam yang menjulang tinggi ke atas.

Renata terdiam sejenak sambil melihat rumah mewah tersebut.

Ini rumah apa istana kerajaan yang suka gue tonton di tv pas kecil?

Ada seorang lelaki yang sudah cukup umur menghampiri-nya dengan pakaian seperti satpam.

"Nyari siapa neng?" tanya pak satpam itu kepada Renata sambil tersenyum ramah.