43 | Make up

706 42 0
                                    

Haloooo guyss....
Gimana kabarnya baik?
Udah makan dan minum?

Lama ya gak up udah sebulanan lebih, yang nunggu up mohon dimaafkan karena aku sibuk banget hehe...

Sebelum lanjut baca pengen tau kalian lahir tanggal berala sih?

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Sejak kejadian Renata dan Vinka satu Minggu yang lalu membuat satu sekolah selalu menatap Renata sepanjang jalan. Namun Renata bersikap biasa saja dan tidak lupa memberikan senyuman manisnya.

Renata fikir wanita jamet itu akan kapok dan tidak akan mengusik dirinya lagi namun hal itu sepertinya tidak akan mungkin.

Kini ia sedang berada di rumah mewah milik Aldi dan orang tuanya. Ratna sengaja mengajaknya untuk makan bersama.

Pertama kali melihat wajah Chika membuat Renata kagum karena wajahnya yang tomboy, namun masih terlihat cantik bagi Renata. Mereka berdua terlihat sangat akrab padahal baru saja bertemu.

Selama makan siang kita sangat tenang di meja dan menikmati hidangan. Disana terdapat Ratna, Aldi, Renata dan juga Chika. Jika kalian bertanya kemana papah Aldi? Dia sedang berkerja di luar iya yang harus tinggal disana beberapa bulan.

Setelah selesai makan Renata membantu Ratna dan juga asisten untuk membersihkan meja makan. Awalnya Ratna tidak memperbolehkan namun karena memaksa akhirnya Ratna mengangguk sembari tersenyum.

Aldi duduk begitu dekat dengan Renata di ruang tamu sembari menonton kartun bersama Chika yang sedang fokus menonton layar di hadapannya.

Ratna keluar kamar dengan pakaian yang begitu rapih, sepertinya ingin pergi.

"Bunda pergi dulu ya kerumah temen, biasa ada arisan di rumah tante Lala."

"Tante jangan lupa bawa makanan ya nanti pas pulang," ucap Chika.

"Makanan aja yang ada di otak lo!" seru Aldi membuat Chika meletakan lidahnya.

"Hati-hati ya bunda," kata Renata dengan sopan.

"Iya pasti kalo itu mah. Kalian baik-baik ya disini."

"Dan kamu Aldi jangan macem-macem sama mereka berdua, kalo sampe kenapa-kenapa kamu bunda gantung di pohon belakang," lanjut Ratna sedikit penekanan.

"Yang ada aku di apa-apain sama mereka berdua," ujar Aldi kepada bundanya.

"Yaudah bunda berangkat."

Setengah jam sudah mereka lewati membuat Renata sedikit bosan. Tiba-tiba saja ide cermelang melintas di benaknya membuat Renata tersenyum lebar.

"Chika."

"Kenapa?"

"Sini deh, aku bisikin sesuatu sama kamu," ucapan Renata membuat Aldi mengangkat alisnya keatas.

"Chika doang? Gue enggak nih?" tanyanya.

"Enggak."

Anjing dada gue sakit. Batin Aldi sembari memasang muka sedih dengan tangan yang mengelus dada.

Renata membisikan sesuatu kepada Chika membuat Aldi semakin penasaran apa yang di ucapkan oleh kekasihnya.

Perasaan gue kok tiba-tiba enggak enak kaya gini sih? Apa ini duo wikwik sedang merencanakan sesuatu buat gue?

Chika langsung tertawa kecang di ikuti Renata membuat Aldi semakin yakin kalau ada apa-apa setelah ini.

"Lo sayang sama gue gak?" tanya Renata.

"Sayang lah! Cuman kalo untuk sekarang gue ragu."

"Jadi lo sayang sama gue ragu-ragu gitu? Bukan tulus?" tanya Renata dengan nada suara yang sedikit sewot.

"Bukan begitu, maksud gue Lo tiba-tiba nanya kaya gitu pasti ada apa-apa kan?"

"Apa-apanya cuman sedikit kok gak banyak," ucap Renata sembari terkekeh kecil.

"TUH KAN! GAK MAU!" teriak Aldi membuat Renata dan Chika mencekal tangan Aldi supaya tidak memberontak.

"LEPASIN! AAHHKK TOLONGIN AKU!"

Renata dan Chika mengikat kaki dan tangan Aldi menggunakan kain yang kebetulan ada di sofa mereka duduk.

"Ini kenapa gue kaya orang mau di mutilasi!"

"Emang mau di mutilasi," jawab Chika membuat Aldi membulatkan mata.

"GUE MAU DI APAIN?!"

"Mau di grepe-grepe," jawab Chika yang semakin kencang ketawa.

"Aaaa sayang lepasin," ujar Aldi dengan suara manja namun tidak membuat Renata luluh.

"Makanya diem."

"Gimana bisa diem orang mau di grepe-grepe. Nanti di grepe balik nangis," ujar Aldi dengan wajah sok sedih.

Renata mengambil tasnya dan mengeluarkan meke up yang ia bawa di dalam.

"Jangan bilang gue mau di make up sama kalian," ucap Aldi.

"Iya."

"GUE GAK MAU! BIBI TOLONGIN AKU!" teriak Aldi namun bibi atau asisten rumah tangganya hanya terdiam dan tersenyum melihat dirinya seperti sekarang.

Renata mulai memakaikan bedak kewajah Aldi dengan usapan lembut. Sedangkan Chika merasa bingung dengan make up yang di pegang di tangannya.

"Ini buat apa?" tanya Chika.

"Itu buat bibir," jawab Renata yang masih membedaki Aldi.

Chika membuka lipstik pink itu dan mengoleskan di bibir sexy Aldi.

"Chika!" seru Aldi kesal karena bibirnya ternodai oleh cairan pink itu.

"Lucu banget tau bang."

"Lucu bapak lo!"

Setelah berdebat ini dan itu akhirnya meke up selesai membuat Renata tersenyum bangga dan tidak lupa ia memotret Aldi yang sudah cantik.

"Lepasin iketanya."

"Senyum dulu nanti gue lepas."

"Gak mau!"

"Yaudah kalo enggak mau gak bakalan di lepas."

"Aaaaa sayang.... Iya nih senyum!" Aldi pun tersenyum terpaksa membuat Renata dan Chika kembali tertawa.

Setelah puas mengambil gambar Renata membuka iketan terebut.

Aldi bercermin dan betapa kagetnya ia saat wajahnya di make up seperti wanita dengan bibir yang berwarna pink.

Aldi langsung berlari kearah Renata dan Chika dengan bibir yang sudah monyong ingin mencium dengan cepat mereka berlari untuk mengindar.

Renata tertangkap dan tidak bisa kemana-mana lagi membuat Aldi tersenyum puas.

"Mau kemana lo hah?"

"Lepasin."

"Gak mau!"

"Jangan kaya gini geli tau!" ujar Renata kerena nafas Aldi yang mengenai leher putihnya.

"Bodo amat!"

Aldi langsung menciumi pipi Renata berkali-kali membuat wajahnya membekas bibir Aldi yang memakai lipstik merah.

Chika yang melihat itu justru malah tertawa kencang.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Udah segini aja jangan banyak-banyak:)

Next?

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang