19 | Ulangan yang mematikan

1.1K 135 78
                                    

Rumah tangga itu rumit, kalau sederhana itu namanya rumah makan.

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Sejak Aldi mengajak Renata ke pasar malem mereka terlihat lebih dekat dari sebelumnya, walaupun sering sekali bertengkar hanya hal sepele.

Dan selama sebulan ini Renata selalu di antar jemput oleh Aldi ke sekolah. Awalnya Renata menolak ajakan Aldi yang menjemput tiap pagi dan mengantarnya pulang, tapi di pasar malam kemarin, Aldi menceritakan semua kisah cintanya dan Vinka dulu.

Kini Renata sudah duduk di bangkunya sambil membolak balikan lembar demi lembar. Karena hari ini ada ulangan PKN dan tadi malam ia lupa untuk belajar karena asik telfonan dengan Aldi sampai larut malam.

Kelas yang biasanya riuh bagaikan stadion bola kini sunyi karena mereka sedang sibuk menghafal materi ulangan hari ini, dan ada juga yang sibuk membuat contekan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab satu kelas yang tak kalah kencang kecuali Renata dan menjawab dalam hati tanpa menoleh ke sumber suara.

Aldi melihat Renata yang sedang serius dengan buku yang di pegang. Aldi berjalan mendekat kearah Renata dan kebetulan Cici dan Desi sedang membuat contekan bersama teman yang lain di belakang. Aldi duduk di bangku kosong samping Renata dan tersenyum manis saat melihat Renata yang sedang serius seperti ini.

Haris sibuk menggombali cewek-cewek di kelas ini. Sedangkan Alan ikut bergabung dengan Cici di belakang sana.

Renata masih tidak menyadari keberadaan Aldi sekarang, membuat Aldi membuka suara. "Serius banget mbak bacanya."

Renata sedikit terkejut dan hampir saja buku yang ada di tangannya melayang kearah Aldi.

"Ish! Bikin orang jantungan aja lo!" geram Ranata saat melihat Aldi di sampingnya.

"Tumben banget lo baca buku pelajaran," kata Aldi yang melihat-lihat buku yang ada di atas meja Renata.

"Gue ada ulangan hari ini. Jadi lo jangan ganggu konsentrasi gue!"

"Ulangan apa?"

"PKN."

"Mau gue kas-"

Haris masuk kedalam kelas dengan tergesa-gesa.

"Woy ada Pak Samsul jalan ke sini!" seru Haris karena ia baru saja membuang permen karet yang sudah tidak ada rasa.

Aldi dan Alan yang mendengar itu langsung menatap Haris.

"Okey kalo gitu gue pergi ke kelas dulu. Semoga ulangannya gampang-gampang," ucap Aldi yang mengelus lembut rambut Renata dan pergi bersama kedua sahabatnya.

Renata yang di perlakukan seperti itu langsung tersenyum tipis dan entah kenapa perutnya serasa di penuhi oleh ribuan kupu-kupu.

Dan benar saja yang di ucapkan oleh Haris. Pak Samsul datang dengan beberapa buku dan kecamata bulatnya yang terpasang dengan rapih disana.

"Selamat pagi anak-anak," ucap Pak Samsul semangat.

"Pagi, Pak!" Jawab seluruh murid dengan nada suara yang tidak semangat.

"Pasti kalian enggak sabar ya buat ulangan hari ini," kata Pak Samsul yang tertawa sendiri.

"Gak sabar apanya coba? Yang ada semua orang pada panik," gumam Renaga namun masih terdengar oleh Cici yang sejak tadi menggigiti pulpen karena takut.

"Kalian sudah belajar kan tadi malam?" tanya Pak Samsul.

"Enggak , Pak!"

"Sudah, Pak,"

Sembilan dari sepuluh anak menjawab tidak belajar tadi malam kecuali Siti seorang wanita berkacamata karena ia adalah anak yang bisa di bilang cukup pintar di kelas.

Pak Samsul mengambil kertas yang berisi soal ulangan dan berdiri tegap di depan kelas.

"Hari ini kita ulangan, soalnya cuma satu silahkan di catat soalnya, dengarkan baik-baik," ucap Pak Samsul.

"Wih! Tumben banget ulangan cuma satu soal!" seru Dito yang selaku ketua kelas di kelas 10 IPA-2 yang terlihat begitu senang.

"Sebutkan dan jelaskan."

"Serta berikan contoh minimal 5," lanjut Pak Samsul.

"Anjir katanya cuman satu soal," ucap Renata di buat ketar ketir dengan soal yang di bacakan Pak Samsul.

"Mengenai faktor apa saja."

"Gak beres nih kayanya," ucap Desi yang masih menulis soal tersebut.

"Yang mempengaruhi stabilitasi."

"Anjing!" ucap Firdan yang mulai panih dengan soal yang ia tulis.

"Struktur kepemerintahan."

Semua siswa dan siswi saling menatap satu sama lain dengan wajah yang terlihat pucat.

"Terkait dinamika norma," ucap Pak Samsul yang masih membacakan soal.

"Astaghfirullah panjang banget." Fidya yang mulai berkeringat dingin.

"Berdasarkan sistem standarisasi."

"Hak asasi manusia."

Renata memijat keningnya yang tiba-tiba pening saat mendengar suara Pak Samsul.

"Dalam upaya pencegahan terjadinya kudeta," ujar Pak Samsul yang tampak biasa aja saat membacakan soal.

"Cape banget gue," ujar Jihan dengan nada suara serak seperti ingin menangis.

"Dan perlecahan di ruang lingkup kenegaraan." Dito berhenti menulis sejenak untuk mengelap keringatnya yang turun begitu saja.

"Sudah Pak?" tanya Dito sedikit takut.

"Serta," ucap Pak Samsul membuat Dito tersenyum terpaksa kepada guru yang ada di Hadapannya sekarang.

"Berikan pendapatmu."

"Anjir ini namanya membunuh tanpa menyentuh!" ucap Desi yang mulai frustasi.

"Lalu presentasikan."

"Anjing dada gue sakit!" ujar Renata yang membuat semua temannya menoleh kearahnya.

"Di depan kelas," lanjut Pak Samsul membuat semua kembali menatap guru yang ada di hadapan mereka semua dengan wajah yang sudah pucat pasi.

"Tanpa melihat buku."

Semua lelaki menutup kupingnya rapat-rapat saat mendengar Pak Samsul yang tak kunjung selesai.

"Kumpulkan dalam tulisan tangan."

"Langit bisakah kau menutup mulut Pak samsul? Aku lelah mendengarnya. Ingin melempar sepatu kearah wajahnya," ucap Renata yang terdengar oleh semua teman sekalasnya.

"Dan tidak boleh ada tipx," ucap Pak Samsul.

Kini semua siswa dan siswi menjambak rambutnya frustasi dengan soal ulangan yang di berikan oleh Pak Samsul.

"Bapak kasih waktu 30 menit untuk mengerjakan soalnya," ucap Pak Samsul yang berjalan kearah bangkunya untuk duduk.

"Gak ada ahlak emang nih guru," gumam Renata yang menggelengkan kepalanya.

"30 menit cepet banget, Pak!" Protes Tio yang tidak setuju dengan waktu yang diberikan.

"Tidak usah membantah atau saya kurangi menjadi 20 menit?"

Tio tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menerima nasib. Hari ini adalah hari yang sangat sial untuk kelas 10 IPA-2.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Halo guyss siapa yang nungguin Saiya up? Ga ada deh kayanya awokawok

Btw semoga part ini bisa menghibur kalian semuanya xixixi.

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang