42 | Berantem

787 39 0
                                    

Halloo semuanyaaa....

Eh udah lama banget yah aku gak update, maaf yaa buat yang nunggu cerita selanjutnya dan yaaa semoga readers gak kabur hehe...

Aku tebak kalian banyak yang belum mandi nih kayanya

Semoga partnya seru dan semoga kalian suka sama part-nya...
Jangan lupa kasih tau temen kalian buat baca pacar sengklek.




Aku bukan pemalas. Aku sedang menjalankan mode hemat energi

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Sudah hampir 4 hari Aldi tidak berangkat bareng dengannya karena sepupunya–Chika masih cidera.

Renata sudah sampai di depan sekolahnya yang sudah lumayan ramai. Ia tidak lupa mencium tangan kakaknya sebelum masuk kedalam.

"Mas Fajar," ucap Renata sembari tersenyum manis membuat Fajar yang melihat itu langsung mengangkat alisnya keatas.

"Mas Fajar udah gajian kan? Boleh kali kasih aku uang tambahan."

"Giliran ada maunya sok imut lo!" seru Fajar sembari mengambil dompet hitamnya.

Renata membulatkan matanya sembari tersenyum lebar melihat banyak sekali yang berwarna merah disana.

Fajar sengaja mengeluarkan semua uang tersebut membuat Renata semakin senang.

"Satu...dua...tiga..." Fajar menggitung kertas merah itu dengan cepat sampai hitungan ke 10.

Alhamdulillah rezeki anak solehah pagi-pagi udah dikasih uang sejuta. Batin Renata.

"Biasa aja tuh mata liatnya!"

"Kenapa sih sensi banget! Buruan dong mas gak sabar pengen kibas-kipas pake duit," ujar Renata sembari menarik turunkan alisnya.

"Nih." Fajar menyerahkan selembar uang berwarna merah itu membuat Renata terdiam dengan mata yang membulat sempura dan mulut terbuka tidak percaya.

"Lo yang bener aja ngasih gue segitu! Itu mah buat beli minuman udah abis, mas!" seru Renata kesal.

"Gak usah teriak bisa gak sih? Lo gak malu apa diliatin sama temen-temen lo!"

"Ya abisnya mas Fajar ngeselin banget masa ngasih aku segitu doang! Tambahin kenapa sih? Gaji mas Fajar kan gede banget!"

Karena kesal entah berapa lembar yang Fajar berikan kepada adiknya yang membuat Renata langsung tersenyum lebar tidak percaya dikasih uang sebanyak itu.

"Makan tuh uang!" seru Fajar sedikit kesal namun lain dengan Renata yang masih tersenyum pada uang yang di tangannya.

"Mending gue pergi dari sini, malu gue kalo harus lama-lama disini sama orang stres," ucap Fajar yang langsung melajukan motornya untuk berangkat ngampus.

"MAKASIH MAS!" teriak Renata saat Fajar sudah pergi.

Renata berjalan masuk dengan rasa gembira dan rasa senang. Semenjak ia berpacaran dengan Aldi banyak sekali siswa dan siswi di SMA menganal dirinya dan banyak juga lelaki menyapanya.

Saat melewati mading sekolah ia melihat keberadaan Vinka dan kedua temannya yang menatapnya dengan sinis namun Renata tetap lanjut berjalan tanpa menoleh.

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang