Lebih baik meninggalkan masalalu dari pada mengulangi kesalahan yang sama.
>>>>>Jangan lupa divote<<<<<
"Hallo by kenapa nelfon? Kamu kangen ya sama aku?" suara panggilan wanita disana.
"Gue mau kita ketemuan di caffe cofe city nanti jam 8 malem," ucap Aldi dingin.
"Kamu itu tinggal bilang kangen kok susah banget sih by. Yaudah nanti malem aku kesana," ujar wanita itu.
"Oke." Sambungan telfon terputus dan Aldi meletakan ponselnya di meja belajarnya.
Aldi memijat keningnya yang terasa pusing sejak tadi, karena Renata sedikit menjauh darinya. Ia harus selesaikan masalah ini dengan Vinka–mantannya. Ia tidak mau kebahagiannya di usik dengan orang lain siapapun itu.
Aldi sudah rapih dengan pakaiannya yang terlihat sedarhana namun enak di pandang. Ia mengenakan kaos polos hitam dan celana jens tidak lupa ia memakai topi yang di belikan oleh Papahnya dari. Ratna dan Darma yang sedang asik menonton televisi langsung menatap Aldi yang sedang menuruni anak tangga.
"Kamu mau kemana, Dian?" tanya Farhan–papahnya.
"Ada urusan di luar sebentar, Pah," jawab Aldi yang berjalan mendekat kearah Bunda dan Papahnya.
"Pake jaket sayang, angin malem gak baik loh," kata Ratna membuat Aldi tersenyum dan mengangguk.
"Iya, Bunda nanti aku pake kok. Yaudah aku pergi dulu." Aldi mencium punggung tangan Bunda dan Papahnya.
"Assalamualaikum," lanjutnya yang sudah berjalan menuju pintu keluar.
"Waalaikumsalam, hati-hati."
"Kenal dia?" tanya Farhan sedikit bingung.
"Yo ndak tahu kok tanya saya," jawab Ratna yang berjalan menuju dapur.
Aldi sudah memasuki caffe yang selalu saja ramai orang-orang terlebih anak muda. Karena tempatnya yang bersih dan bagus jadi banyak sekali di gemari oleh anak muda jaman sekarang untuk menjadi sport foto.
Caffe ini terlihat sedarhana namun konsepnya yang bagus membuat kesederhanaan itu berubah menjadi luar biasa.
Dari kejauhan Aldi sudah melihat keberadaan Vinka yang sudah duduk di bangkunya sambil make up.
Aldi sudah duduk di hadapan Vinka, membuat ia sedikit terkejut saat melihat Aldi yang sejak tadi ia tunggu-tunggu sudah datang.
Vinka bangkit hendak memeluk tubuh Aldi namun dengan cepat Aldi menahan kuat. Wajah Aldi tampak biasa saja saat melihat Vinka yang sejak tadi tersenyum kepadanya.
"Duduk dulu by, pasti kamu cape kan di jalan tadi," ucap Vinka sembari mengibas rambutnya.
"Gue mau langsung to the poin aja deh biar gak buang-buang waktu," kata Aldi dingin.
"Tunggu sebentar, sebelum kamu buka pembicaraan aku udah pesenin minuman kesukaan kamu." Vinka mengangkat tangannya dan pelayan tersebut datang dengan membawakan minuman pesanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Sengklek (On going)
HumorUdah pernah punya pacar sengklek belum? Kalo belum, cobain deh Rasanya... Aaaahhhh mantap!