29 | Bolos sekolah

1.1K 67 0
                                    

Betapa sakitnya hati ini ketika kamu mengingkari ikatan manis yang kita bangun. Rasa cemburu ini begitu menggelora dalam hatiku yang paling dalam.
-Renata

>>>>>Jangan lupa divote<<<<<

Renata sengaja menghindari Aldi karena ia masih kesal dengan apa yang ia lihat tadi. Sunggu hatinya begitu sakit saat melihat kekasihnya berpelukan dengan perempuan lain.

"Dasar cowo sengklek! Udah tau punya pacar malah pelukan sama cewek lain! Gue sama lo baru pacaran satu Minggu kalo putus gila aja gue udh sayang walaupun lu rada-rada kurang waras!" Renata kesal yang sedang beda di taman belakang sekolah seorang diri sambil mencabuti rumput dan mengoceh kesal.

"Ah gue cemburu apa?" tanyanya pada diri sendiri.

"Ya iyalah goblok pake nanya lagi! Dia pacar lo masa gak cemburu!"

Ponsel Renata terus saja bergetar karena telfon masuk dari Aldi dan sahabatnya yang sengaja tidak ia angkat, bahkan ratusan pesan Aldi yang hanya ia baca tanpa membalas.

Renata bolos sekolah hari ini. Ia lebih memilih di taman belakang sambil mencabuti rumput lebih asik dari pada melihat wajah Aldi. Sampai akhirnya bel pulang sudah berbunyi Renata belum berniat untuk ke kelas mengambil tas pasti sahabatnya dan Aldi masih disekolah lebih baik ia menunggu sampai sekolah sepi baru ia akan pulang menggunakan ojek online seperti biasa.

Renata menatap taman yang terlihat sedikit bersih karena rumput yang ia cabuti ia tersenyum bangga. "Ada untungnya juga gue nyabutin rumput hahaha."

Setengah jam berlalu ia memutuskan untuk pergi ke kelasnya namun tasnya tidak ada di tempat, ia yakin tasnya sudah di bawa dengan Aldi atau mungkin sahabatnya.

Renata sudah memesan ojek online dan sampai di depan rumahnya yang terdapat motor yang tidak asing baginya.

"Ini manusia ngapain dirumah gue sih? Udah tau gue masih marah."

Renata memilih masuk lewat pintu belakang dan berjalan perlahan supaya tidak ketahuan. Mata ia tertuju pada Aldi dan kakaknya-Fajar yang sedang mengobrol, Renata tampak bingung bagaimana ia bisa naik keatas kalau seperti ini?

"Renat-"

Dengan cepat Renata mendekap mulut sang Mamah dan membawanya ke dapur supaya tidak ketahuan. Renata melepaskan tangannya dari mulut Mamahnya yang sedikit kesal.

"Kamu apaan sih!"

"Suutttt Mamah jangan berisik ih nanti aku ketauan sama kak Aldi," ucap Renta sangat pelan.

"Lagian kamu abis kemana? Kenapa baru pulang sekarang? Kenapa kamu bolos pelajarab hari ini? Kamu mau jadi anak nakal hah?" Omel Ana keoada putrinya yang sudah mengusap wajahnya frustasi.

"Sakit mah, aku sakit ada di UKS," jawabnya bohong.

"Sakit apa kamu? Kok badannya enggak panas."

"Kan disana di kasih obat jadi udah turun panasnya."

"Kenapa kamu enggak bilang ke Aldi kalo kamu sakit? Kasian dia jadi panik takut kamu ilang, kan mamah jadi ikut panik Renata."

"Iya, maaf ya Mah," kata Renata kepada Mamahnya.

"Mah, bantuin Renata mau gak?"

"Bantuin apaan sih? Kalo aneh-aneh Mamah gak mau bantu!"

Allahuakbar sabar banget gue pnya ortu kaya gini, untung sayang.

"Aku lagi enggak mau ketemu sama Aldi, jadi mamah bantu narik perhatian Aldi buat gak liat kearah tangga. Nanti kalo aku udah masuk kamar, atau enggak Mamah bilang ke Aldi buat pulang aja karna udah sore. Kalo dia nanya Renata gimana? Mamah bilang aja Renata lagi di Rumah tante gitu," ucap Renata panjang lebar.

"Banyak banget sih nyuruhnya."

"Ayo dongg Mamah makin cantik deh."

"Iya-iya Mamah bantu."

Ana berjalan menghampiri Aldi dan Fajar yang sedang mengobrol sambil mencari keberadaan Renata lewat teman-temannya.

"Aldi ini udah sore kamu pulang aja takut dicariin orang tua kamu. Tadi Renata nelfon Mamah katanya dia lagi main kerumah tantenya," kata Ana bohong. Renata yang mendengar itu ingin sekali tertawa.

"Serius dia ada di rumah tantenya?"

"Iya, tadi dia telfon katanya kangen sama tantenya gitu, sekarang kamu pulang aja besok kesini lagi okey?"

"Sejak kapan anak itu kangen sama tante? Malahan kalo ada tante dia selalu julid banget," kata Fajar yang sedikit bingung karena Renata sangat tidak suka dengan tantenya yang ceret.

"Goblok! Mati kek lu Fajar!" ucap Renata kesal namun pelan.

Ana tampak kebingungan harus menjawab apa sekarang.

"Aduh Mamah kenapa kaya orang bingung gitu sih!"

"Eumm...Mamah juga enggak tau," kata Ana.

"Yaudah kalo gitu Aldi pulang ya, nanti kalo Renata udah sampe rumah tolong bilangin bales chat aku ya," kata Aldi dan dibals anggukan oleh Ana.

Aldi sudah pergi motonya pun sudah pergi jauh. Renata bernafas lega dan berjalan dengan santai menaiki anak tangga. Fajar terkejut melihat sang adik berada disini.

"Heh! Katanya lo kerumah tante!"

"Bohongin doang biar Aldi pergi."

"Wah parah banget, gue aduin ke Aldi nih!" kata Fajar sambil membuka ponsel dengan cepat Renata merebut ponsel itu dan membawanya kabur ke kamar dan segera mengunci kamar rapat-rapat.

Fajar mangedor-gedor pintu meminta ponselnya kembali. Ana yang melihat itu hanya memijit kepalanya dan pergi ke dapur.

"RENATA BUKA PINTUNYA!"

"BERISIK LO!"

"BALIKIN HP GUE!"

"GUE BAKAL BALIKIN KALO LO ENGGAK CEPU KE ALDI. KALO LO MAU TETEP CEPUIN BAKAL GE BANTING HP NYA!"

"HEH SEMBARANGAN BANGET LO! ITU HP BARU GUA BELI 3 HARI YANG LALU,HARGA GINJAL LO AJA GAK CUKUP BUAT GANTI HP NYA!"

"MAKANYA JANGAN MACEM-MACEM!"

"IYA GUE GAK CEPU! BURUAN BUKA PINTUNYA!"

"GUE MAU MANDI DULU NANTI GUE BALIKIN, JANGAN BERISIK! JANGAN GEDOR PINTU! PINTU GUE MAHAL!"

"Sialan!" Fajar memilih pergi keluar mencari udara segar. Berdebat dengan Renata sangat menguras tenaga.

>>>>>BaTaS-sUcI<<<<<

Halo maaf up nya lama hehe...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara vote dan spam komentar part ini.

Semoga menghibur dan suka><

Pacar Sengklek (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang