20] Lapangan basket

3K 219 0
                                    

Jangan lupa Vote & Coment💕
Mengandung kekerasan dan kata-kata kasar.

Happy reading

Chapter 20

🌲🌲

4 hari sudah Nara dan sahabatnya izin kini mereka sekolah seperti biasa, jadwal hari ini adalah olahraga. Minggu lalu mereka sudah diberitahu dan diberikan materi, hari ini mereka akan praktek langsung.

Nara dan sahabatnya sudah mengganti baju mereka di toilet dengan pakaian baju basket. Dengan penampilan Nara yang mencepol rambutnya asalan, Dira yang menguncir rambutnya, dan Manda yang mengepang Rambutnya membuat para penonton terpesonan dengan mereka.

Mereka berjalan menuju lapangan basket, disepanjang perjalanan banyak pasang mata yang melirik mereka ada yang memuji dan mencibiri mereka, namun mereka tak ambil pusing toh entar mereka capek sendiri.

Setelah sampai di lapangan sudah banyak orang yang ada disana, saat ini kelasnya sudah digabung dengan kelas sebelah yaitu kelas 12 IPA 2 yaitu kelas Raja dan yang lain.

Nara menyadari kehadiran Raja yang menatapnya tajam seolah-olah ingin menerkamnya, Nara bergidik ngeri melihatnya. Tak mau membuat Raja marah ia segera menghampiri Raja.

Nara mendekati Raja hingga tak ada speis, lalu Nara membisikan sesuatu pada kuping Raja.

"Kamu jangan cemburu, aku cuma milik kamu bukan yang lainnya," bisik Nara mampu membuat hati Raja senang mendengarnya.

Beda dengan Bian dan Kelvan yang menatap pacarnya itu dengan tatapan sulit diartikan.

"Kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu, jelek ya," tanya Manda, lalu Bian mendekati Manda dan membisikan seauatu.

"Kamu cantik, jangan cantik-cantik depan cowo lain selain aku," jawaban Bian membuat pipi Manda merona. Sungguh ia ingin berteriak saat ini, hal itu membuat Bian tersenyum.

Senyum Bian mampu membuat kaum hawa berteriak histeris.

Huaa si pangeran es senyum

Manis banget

Ahhh Bian senyumnya ngajak nikah

Bian kerumah yuk

Bian pacaran yuk

Ucapan kaum hawa membuat Manda kesal, Bian mendadak bingung dengan prilaku Manda.

"Kamu kenapa hm?" tanya Bian.

Manda menatap Bian, "Aku gk suka kamu senyum, jangan senyum depan cwek lain selain aku," suruh Manda.

"Iya senyum aku cuma buat kamu tenang aja," jawaban Bian membuat Manda senang.

"Ehem, bucin gk disini juga kali," celetuk Nanda.

"Tau tuh hargain yang jomblo kek," timpal Kelvin.

Pasalnya tiga pasangan itu menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di lapangan itu.

Prittt.....

Suara peluit itu mengglegar di kuping mereka, membuat mereka menengok.

ANARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang