25] Anggota Baru

2.7K 213 3
                                    

Jangan lupa Vote & Coment💕
Mengandung kekerasan dan kata-kata kasar.

Happy reading

Chapter 25

🌲🌲

Sudah terhitung 3 hari Nanda dirumah sakit, kini ia sudah mulai berskolah seperti biasa. Raja dan yang lainnya tak ambil pusing walaupun dilarang, Nanda orang yang keras kepala. Mereka sudah datang dari pagi, dengan alasan tak ingin telat. Padahalma mau mabar sama yang lain.

"Lo beneran udah gpp kan Nan?" tanya Raja, namun mamatanya menatap layar pomselnya.

Nanda terkekeh, "Gue gpp kali, udh biasa mah," Jawab Nanda, mereka hanya mendengus kesal ada-ada saja.

"Heh.. Cewek yang waktu itu cantik, gk sekalian lo gebet, lumayan kan," Celetuk Kelvan, menggoda Nanda.

"Heh gue cuma bantuin dia ya," ketus Nanda, namun tersirat ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.

Bian dan Raja hanya terkekeh dengan ucapan Nanda, begitu juga Kelvan yang terus saja menggoda Nanda, hingga membuat sang empu kesal.

Raja menoleh kearah Kelvin yang dari tadi hanya diam, aneh. Biasanya juga ngelawak tu manusia satu, pikir Raja.

Hendak melayangkan cibiran, Ucapan Raja terhalangan dengan Kelvin.

"Apa lo!?" tuding Kelvin.

Raja mengerukan keningnya

"Lo mau ngejek gue kn?," tanya Kelvin, "Sorry aja ni e gue udah ada yang punya," lanjutnya.

Semua menoleh ke arah Kelvin, mereka menatap cwok itu dengan tatapan aneh.

"HEH.. Mana ada yang mau sama lo upil kebo," ejek Kelvan.

"Tunggu aja nanti gue kenalin deh," jawab Kelvin sombong.

***

Dikelas Nara, baru saja selesai ulangan jadi mereka istirahat terlebih dahulu. Namun Nara mengajak mereka ke Rooftop katanya penting.

"Ngapain kesini sih Nar?" tanya Manda.

Nara hanya menghembuskan nafas pelan. Membuat Manda dan Dira bingung.

"Ada yang mau gue omongin sama kalian," Ujar Nara.

Manda dan Dira mendekat kearah Nara, sepertinya dari apa yang diucapkan oleh Nara sangat penting.

"Mau ngomongin apa sih Nara?, serius amat kayaknya," tanya Dira.

"Ho'oh tumben-tumbenan lo serius gitu," timpal Manda.

"Ck.." Nara berdecak kesal, sahabatnya ini tidak bisa diaajak serius.

Manda melihat raut wajah Nara yang terlihat kesal, membuat Manda kembali serius.

"Jadi apa yang mau lo omongin?" tanya Manda kembali.

"Ini tentang Markas gue harap kalian setuju tentang pendapat gue," ujar Nara.

ANARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang