24] Rumah Sakit

3.1K 208 8
                                    

Jangan lupa Vote & Coment💕
Mengandung kekerasan dan kata-kata kasar.

Happy reading

Chapter 24

🌲🌲

Hari ini Nara berangkat kesekolah pagi-pagi, bukan ia yang mau melainkan kekasihnya yang menjeputnya pagi sekali. Aneh Raja adalah cowok bandel disekolah mengapa sekarang jadi rajin, pikir Nara.

"Kamu ngapain sih kesekolah pagi-pagi gini," tanya Nara.

"Biar bisa berduan sama kamu," jawab Raja, sambil menoel hidung Nara.

Nara berdecak malas hanya karena ingin berduan, ia harus rela bangun pagi sekali.

Raja mengajak Nara berduan dikelas Nara, karena belum ada murid yang datang. Sudah lama mereka berduan suara langkah kaki dari murid yang memasuki kelas pun mulai terdengar.

"Yuhuuu, pagi semua." sapa Dira baru memasuki kelas bersama Manda.

Manda dan Nara hanya berdecak malas mendengar suara Dira yang membuat kuping mereka panas.

"Heh kalian berdua bucin mulu, inget ini disekolah," tegus Manda sambil menaruh tasnya.

Nara berdehem, Lalu melanjutkan mengusap rambut Raja. Manda dan Dira mendengus kesal melihat pasangan bucin akut ini.

"Ngapain lo masih disini, balik lo kekelas," suruh Manda pada Raja.

"Tau noh kasian temen lo pada nungguin dinkelas, eh lo malah ngapel," cibir Dira.

Nara hanya berdecak kesal, bisakah sabhabatnya ini tak mengganggunya sehari saja. Raja bangkin dari tempat Nara ingin kembali kekelasnya. Namun sebelum ia pergi, ia mencium singkat kening Nara.

"Dasar bucin," Cibir Manda.

"Iri bilang bos," jawab Nara. "Minta sana sama Bian," lanjut Nara.

Setelah Raja pergi, Manda dan Dira duduk di bangku depan Nara.

"Tumben amat lo dateng pagi kesurupan lo," tanya Manda, tak biasanya Nara bangun pagi biasanya juga siang.

"Dijemput sama Raja," jawab Nara jujur.

"PERHATIAN SEMUANYA," teriakan itu mampu mengalihkan pandangan mereka ke asal suara itu.

"JADI KELAS KITA FREE KARENA GURUNYA LAGI SAKIT," ucap ketua kelas mereka.

"Asikkk, bisa ngamen nih," Celetuk Dira. Manda dan Nara hanya menggelemg pelan mereka sudah tau apa yang akan Dira lakukan.

Dira menghampiri Andi seorang yang bisa dibilang suka dengan musik dangdut.

"HEH!" Dira menggebrak meja membuat Andi kaget.

"Paan sih Dir?" tanya Andi yang masih kaget.

"Dangdutan kita," ujar Dira, sontak membuat mata Andi berbinar kala Dira mengucapkan kata dangdut.

"Hayo gas atuh," ujar Andi.

"Huoooooo,hoouuuoooo," teriak Dira lantang.

ANARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang