12] Antara Finix & Alger

3.4K 259 7
                                    

Jangan lupa vote & Coment 💕
Mengandung kata-kata kasar dan kekerasan.👌


*typo bertebaran

Happy reading

Capther 12

🌲🌲

Oh shit. Ternyata sudah banyak anak Alger memasuki pekarangan sekolahnya. Dengan segera Raja menyuruh anggotanya untuk mengumpulkan guru dan murid lainnya di aula.

"Perketat penjagaan, jangan sampai ada yang terluka paham!? " perintah Raja.

"Yang lain ikut gue," suruh Raja mereka segera menuju pekarangan, sebelum banyak yang rusak.

"KELUAR LO BANGSAT!!" teriak Aksa ketua dari Alger.

Raja berjalan mendekati Aksa dengan jumlah anggota bisa di bilang lebih sedikit dari pada Alger.

"Cuih, keluar juga lo," Ucap Aksa berdecih di depan Raja, membuat Raja harus menahan emosinya.

"Gue kira lo takut," lanjut Aksa dengan senyum remehnya.

"Lo kali yang takut," celetuk Nanda.

Rahang Aksa mengerah, berani-berani ada yang menjawab ucapannya. Tak ada yang boleh menjawab ucapannya.

"Lo," geram Aksa, beralih ingin meninju wajah Nanda, tiba-tiba ada tangan yang mencegahnya.

"Jangan berani-berani lo sentuh dia dengan tangan kotor lo." Ucap Raja dengan aura yang mencekam.

"Gk usah basa-basi lo," Kesal Aksa.

Kelvan mendelik, mendengar ucapan Aksa. Apa katanya basa-basi?, orang dia yang duluan dasar aneh.

"Mohon maaf yang basa-basi situ kali," kali ini ucapan Kelvin sudah membuat Aksa sangat emosi. Emang itu tujuan mereka.

"SERANGG" perintah Aksa.

Tanpa pikir panjang Aksa langsung menyerang Raja secara bertubi-tubi, namun tak ada luka sedikit pun di tubuh Raja.

Bugh

Bugh

Krek

Sret

Sret

Bugh

Sret

Raja mendendang, meninju, memutar tangan Aksa hingga menimbulkan bunyi patah tulang, ia sunggu sudah sangat muak dengan Aksa.

Beralih pada Bian yang melawan wakit dari Alger yaitu Doni, ia memlintir tangan Doni hingga terdengar bunyi nyaring.

Sedangkan Kelvan dan Kelvin sedang melawan 3 orang sekaligus, tapi hal itu tak membuat mereka kewalahan.

Lain hal nya dengan Nanda yang sibuk berbincang dengan musuhnya.

"Eitss, tunggu dulu," Nanda menyuruh orang itu menunggu sebentar, padahal orang itu sudah mau memukulnya.

ANARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang