31 ] Kebenaran

2.3K 189 16
                                    

Jangan lupa Vote & Coment💕
Mengandung kekerasana dan kata-kata kasar.

Boleh minta spam coment?
Kalo boleh spam yang banyak ya-!!

Happy reading

Chapter 31

🌲🌲


Setelah menyelesaikan permasalahan itu Nara dan abangnya pulang ke Mansion. Nara tak ke mansionya karena ia Rindu dengan Mommy dan Daddynya.
Sudah lama ia tak memakan masakan Mommynya itu.

Mereka masuk ke dalam Mansionnya, namun tak ada tanda-tanda keberadaan Mommy dan Daddy Nara.

"Bang Mommy sama Daddy kemana kok gk ada?" tanya Nara.

"Ya mana abang tau dek, kan dari tadi kita bareng," jawab Kelvan.

"Oh iya bang, hehe" ucap Nara sambil menyengir.

"Mungkin mereka di kamar kali Dek, cobak kamu liat," suruh Kelvin.

Nara mengangguk lalu berjalan menunuju kamar orang tuanya, mungkin benar yang di katakan abangnya.

Sampai di depan kamar ia melihat kamar itu sedikit terbuka, namun juga berisik, karena Nara terlalu ingin tau ia mendekatkan telinganya ke arah pintu.

"Kamu ngak bisa gitu dong, kalo Nara tau kamu mau dia pergi dari sini hah," ucap Alisa.

"Tapi dia juga harus tau masalah ini, gk mungkin kita diem terus lagian dia sudah semakin besar," balas Adrian.

"Tapi aku belum siap kehilangan dia," balas Alisa sedikit menangis.

Mereka bahasa apa sih kok pakek bawa-bawa nama gue, mana bilang mereka belum siap kehilangan gue lagi pikir Nara.

Ia semakin mendekatkan kupingnya ke arah kamar agar lebih leluasa untuk mendengarkan apa yang orangtuanya bilang.

"Aku mohon sama kamu se'engaknya biarin dia disini dulu sebelum dia ketemu sama orang tua kandungnya." ujar Alisa.

Deg.

Ternyata gue bukan anak kandung mereka?, terus gue anak siapa? Anjirr gk mungkin kn anak setan. Pikir Nara.

"Gue harus cari tau semua ini," ujar Nara lalu pergi dari kamar orang tuanya.

Nara rasa hal ini tak akan membuatnya benci kepada kedua orang tuanya yang sekarang, mungkin mereka ada tujuan tertentu menutupi ini semua.

Nara turun ke lantai bawah untuk menemui kedua abangnya. Sampai dilantai bawah ia melihat abangnya sedang bermain ps.

"Gimana Dek, ketemu gk sama Dad Nd Mom?" tanya Kelvan tapi matanya masih fokus ke layar TV.

Nara hanya Berdehem dan pergi meninggalkan mereka, entah sekarang ia akan kemana, namun yang pasti dia akan mencari kebenaran yang sesungguhnya sekarang.

Diperjalanan ia melihat seseorang dari spion kaca mobilnya, ternyata ada yang mengikutinya dari belakang. Tanpa diduga orang itu menyalip mobil Nara dan sempat-sempatnya memcahkan kaca mobil Nara.

Shit. Umpat Nara, pada saat ingin mengejar orang itu ia kehilangan jejak orang berpakaian serba hitam itu, bisa-bisanya ia kecolongan.

Nara menghentikan Mobilnya dipinggir jalan yang cukup sepi, tak banyak kendaraan lewat. Ia memeriksa bagian kaca mobilnya yang pecah, tanpa diduga ia menebukan secuil kertas kecil di samping batu yang digunakan untuk memecahkan kaca mobilnya.

ANARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang