38 ] Pernyataan Nanda

2.2K 181 12
                                    

Jangan lupa Vote & Coment
Mengandung ke Uwuan-!!

Happy reading

Chapter 38

Nanda naik ke atas panggung, sambil membawa bunga yang ia siapkan tadi, dengan coolnya dia berjalan menuju mic yang ada di panggung.

"Selamat malam semuanya," ujar Nanda.

"Malam..." sahut semuanya.

Sedangkan sahabatnya masih bingung dengan sikap Nanda.

"Van, itu temen lo?" tanya Kelvin.

Namun Kelvan hanya mengedikan bahunya acuh, sambil melanjutkan melihat aksi Nanda.

"Ai, lo liat deh si Nanda mau ngapain" ujar Aliza di samping Aira.

"Tau ah, mau nembak cewek kali," jawab asal Aira.

"Kalo ia, pasti beruntung bangt cweknya ya," ujar Aira dalam hati.

Lanjut dengan Nanda yang ada di atas panggung.

"Disini gue mau, mengutarakan sebuah Rasa yang gue pendem sendiri, tanpa tau orang itu suka sama gue juga atau engga," ujar Nanda.

"Walaupun jawabanya nanti gk sesuai dengan jawaban gue, intinnya gue udah bisa ngungkapin perasaan gue selama ini,"

"Gue emang bukan cowok baik-baik, gue dikenal sebagai cowok yang sering ngebaperin cewek, tapi gue gk akan pernah merusak cewek itu sebelum gue mengikat hubungan sama dia,"

"Gue bisa berdiri disini karena gue di buat memilih oleh sebuah keadaan yang mungkin bisa menjadi penyesalan dalam hidup gue, yaitu mengungkapkan namun ditolak atau tidak mengungkapkan namun dia akan hilang," lanjutnya.

"Gue gk akan lama-lama, jadi untuk seorang perempuan yang bagi gue dia cukup susah ditebak, kadang dia baik, tapi dia galak banget," ujar Nanda sambil terkekeh

Aksi Nanda mampu mengiris hati semua yang melihatnya, termasuk sahabatnya yang begitu bangga padanya yang mampu mengutarakan perasaannya tanpa takut jika dia ditolak.

"So, orang yang mampu buat gue gk bisa berhenti buat gk mikirin dia adalah, cewek yang gue tolongin sampai gue masuk rumah sakit," ujar Nanda.

"Ai bukannya lo yang buat Nanda masuk rumah sakit ya," bisik Dira.

"Orang itu adalah Aira, cewek yang bikin hidup gue berwana, kayak sehari aja gak berantem sama, serasa hampa," ujar Nanda.

"Ai, tuh kan apa gue bilang, dia itu suka sama lo," ujar Manda.

"Maju gih sana samperin," ujar Nara.

Naik

Naik

Naik

Sorak para siswa, Aira pun maju menghampiri Nanda dengan wajah yang malu.

"Lo beneran suka sama gue?" tanya Aira memastikan.

ANARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang