22] Titik Keberadaan

2.8K 207 5
                                    

Jangan lupa Vote & Coment💕
Mengandung kekerasan dan kata-kata kasar.

Happy reading

Chapter 22

🌲🌲


Pencarian sudah dilakukan dari kemarin tak tanggung-tanggung Nara menyuruh anak buahnya mencari keberadaan Rio. Nara berharap agar Rio cepat ketemu.

"Telusuri semua tempat jangan biarkan tempat mana pun tersisa," suruh Nara pada anak buahnya.

***

Di tempat lain kini anak kecil sesang tertidur akibat obat tidur yang diberikan padanya. Tampak seorang pria yang masih bisa dibilang muda sedang memperhatikan anak itu dengan senyum miring terpancar dari wajahnya.

"Jaga anak ini jangan biarkan siapapun masuk ngerti," tegas Orang itu.

Anak buahnya hanya mengangguk dan mengikuti penrintah dari tuanya itu, lalu menempatkan 2 orang yang berbadan besar di depan pintu itu.

Pria itu kembali keruangannya dan duduk dikursinya sambil memegang foto seseorang.

"Saya akan membalaskan dendam kakak saya yang anda bunuh nyonya," gumam pria itu sambil tetsenyum sinis.

***

Kini dikamarnya Nara sedang sibuk mengotak-ngatik laptopnya untuk mencari sesuatu. Setelah dari markas memang Nara langsung membubarkan mereka semua agar bisa beristirahat.
Nara tak pulang ke mansion keluarganya melainkan ke mansionnya sendiri.

"Gue harus bisa dapetin siapa orang itu." tekad Nara sambil mengotak-ngatik laptopnya.

Sudah setengah jam lebih Nara mencari informasi namun tak kunjung ada titik terang, ia merebahkan dirinya. Mengingat Rio sedikit bisa mengunakan senjata tajam, Kekhawatiran nya sedikit berkurang.

Memang setelah ditinggalkan dimarkas Rio selalu meminta untuk di ajari cara memainkan senjata. Rio cukup leluasa dalam memegang pistol.

Nara pergi kekamar mandi untuk mrmbersihkan dirinya. Tak lupa juga ia makan malam.

Keesokan paginya Nara sekolah seperto biasa. Hal itu dilakukan agar Mommy dan Daddy nya tak tau tentang kabar hilangnya Rio.

Nara mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Sampai disekolah ternyata diparkiran ia bertemu dengan Raja.

"Haii.." sapa Nara, sambil melambaikan tangan dan berjalan menghampiri Raja.

"Hai sayang.." sapa Raja balik sambil tersenyum.

"Jangan senyum, senyum kamu cuma buat aku." Ucap Nara, Raja hanya terkekeh gemas lalu mencubit hidung Nara, membuat sang empu meringis.

"Jangan cemberut dong, ayo masuk entar telat," Ucap Raja sambil menggandeng tangan Nara.

Disepanjang koridor banyak yang memuji mereka cocok, karena cantik dan tampan. Hal itu membuat Nara senang. Lain halnya dengan Amel yang memandang mereka dengan tatapan sinis.

Bel pertama menandakan pelajaran akan segera dimulai, mereka memasuki kelas mereka masing-masing dan mengikuti pelajaran.

Sedangkan sekarang kelas Raja sedang Free kelas, memang jarang ada guru yang mengajar namun hal itu tak membuat kelas mereka gaduh terkecuali Nanda dan Kelvin yang selalu bertingkah konyol.

ANARA | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang