49

20 4 5
                                    

"Mau bawain lagu apa?" tanya Rizal.

"Gimana kalo tema lagunya tentang perpisahan? Di ambil dari beberapa lagu. Medley gitu kaya Andre-Sule."

"Kita band Le. Bukan komedian." sergah Juno santai sembari mencomot pisang krispi buatan ibu Leoni.

Sampai selesai UAS mereka belum sempat berdiskusi. Jadi sekarang waktu mereka latihan sudah mepet dan masih belum memutuskan lagu apa yang akan mereka bawakan. Karena itu mereka berkumpul sepulang sekolah di teras rumah Leoni.

"Ya versi seriusnya lah." balas Leoni entang.

"Maksud lo kita bakal bawain lagu medley gitu?" tanya Deka bersandar pada pilar sembari memangku gitarnya.

"Kaya Mamamoo gitu. Elo pernah nonton perfomnya Mamamoo gak?" tanya Leoni pada Deka.

"Mama. . Wat?" tanya Rizal mengeryit tak mengerti begitupun Juno.

"Gini. Jadi kita bawain satu judul lagu terus di pertengahan tambahin lagu lainnya perbait. Di akhir kembali ke lagu awal." terang Leoni mengemukakan idenya.

"Susah banget Le. Inget waktu kita mepet." kata Rizal sudah merasa pusing hanya dengan membayangkan harus mencocokkan satu lagu dengan lagu yang lain.

"Masih lama kok. Baru selesai ulangan juga." kata Leoni sembari nyemilin pisang krispi. "Kita latihannya tiap pulang sekolah. Kalo kalian gak ada acara sabtu minggu juga jalan." lanjutnya sembari menggerak-gerakkan tangannya yang memegang pisang krispi di kedua tangannya.

"Lo dari selasa sampe kamis kan ke sanggar Le. Tar sore juga lo ke sanggar." kata Deka mengingatkan.

"Ya kan kalo udah ulangan kesekolah cuma buat absen sama liat pengumuman remid doang." tukas Leoni.

"Udah. Udah... Kita kumpul buat diskusiin mau bawain lagu apa bukan mau ributin waktu latihan." lerai Juno saat suasana jadi memanas.

"Atau gini aja kita bawain misalkan tiga lagu tapi di ambil sebagian dari lagu-lagu itu berurutan jadi lebih gampangkan?" kata Deka mengedarkan pandangannya.

"Oke. Gitu juga seru kayanya." kata Leoni menyetujui usul Deka setelah berpikir sejenak.

"Gue tau lagu band tentang perpisahan SMA!" seru Rizal mengacungkan tangan jadi semangat.

"Apa!" tanya ketiganya serempak. Rizal sampai tersentak kecil melihat kekompakan temannya.

"Apa heh? Malah bengong." tegur Leoni sembari mencondongkan tubuhnya penasaran.

"Masa SMAnya Angle 9 band."

"Gue juga ada." Kata Juno mengacungkan pisang yang ia pegang.

"Apa?" tanya Leoni menoleh pada Juno.

"Bondan and fade2black kita selamanya, sheila on7 sebuah kisah klasik, Endank soekamti sampai jumpa. Atau projeck pop yang ingatlah hari ini."

Semua bengong mendengar saran dari Juno. Bukan karena banyaknya lagu yang dia sebutkan tapi sebagian besar lagu yang Juno sarankan adalah lagu yang lumayan lawas.

"Oke. Di catet dulu." kata Leoni membuyarkan kediaman mereka. Menaruh pisangnya ke piring bersiap memeperkan tangannya di ujung celana trening yang ia pakai tapi gerakannya di hentikan oleh Deka. Pemuda itu sampai menggeleng memelototi Leoni sambil menggenggam pergelangan tangan Leoni dan tanpa kata beranjak masuk ke rumah.

"Ini rumah lo kan?" tanya Rizal yang heran melihat Deka yang begitu santainya keluar masuk rumah Leoni sedari tadi. Dari mulai membawakan minum, pisang krispi dan masih banyak lainnya bahkan bergurau dengan ibu Leoni tanpa rasa canggung.

My EighteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang