6 : Belajar Mencintai

411 53 0
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Siang hari ini cukup melelahkan bagi Perth dan kawan-kawan, pasalnya mereka harus melakukan beberapa permainan sembari menunggu acara puncak nanti malam. Panasnya sinar matahari membuat rasa lelah mereka semakin menjadi-jadi.

Sore hari pun menghampiri bumi hingga malam pun datang menyelimuti bumi.

Setelah selesai melakukan acara puncak, anak-anak Fakultas Teknik bergabung dengan anak-anak Fakultas Kedokteran dan Hukum seperti yang sudah senior rencanakan.

Mereka melingkari api unggun, bermain gitar ditemani oleh anak-anak yang bersedia menyumbangkan suaranya, ada yang bermain petasan, bakar jagung, barbeque, melakukan beberapa permainan seperti permainan truth or dare, ber-selfie ria, ada yang sekedar bertukar cerita, ada yang sudah pergi berdua dengan pasangannya. Dan lain sebagainya.

Seperti Blue dan Mark yang sudah jalan-jalan santai sembari hunting Kuliner di Pattaya, Singto dan Krist pun juga jalan-jalan santai menelusuri pantai, Talay sibuk mendekati Nakhun, Zee dan Saint sudah bermain panas di ranjang, Phoom juga sibuk ngebucinin Dome, untuk Joong dia baru saja Falling In Love kepada Nine, Godt sudah mulai aksinya mendekati Bass yang sedari tadi malu-malu tapi mau di dekati oleh Godt dan untuk Yacht dia juga asyik dengan jalan-jalan santainya mengitari pantai Pattaya.

Lalu untuk Rin, dia sibuk menikmati waktu jomblonya bersama Jane dan Namtan di sebuah bar pantai. Dan Perth... Di sinilah dia saat ini, menemani ketiga wanita ini sebagai bodyguard ketiga wanita tersebut.

"Kok phi Meen nggak ikut phi?" Tanya Perth kepada Rin bernada kecewa.

Perth tidak minum, dia hanya melihat ketiga wanita tersebut minum, sebab jika dia juga ikut minum lalu siapa yang akan mengurus ketiga wanita ini jika mereka sudah mabuk.

"Katanya ada urusan keluarga! Tapi akan dia usahakan untuk datang!" Jelas Rin santai yang belum mabuk seperti dua orang temannya.

"Kangen yah sama Meen?" Goda Rin sambil memainkan segelas wine di tangannya, dia tersenyum tipis dengan tatapan dalam penuh arti.

"Nggak! Cuman aneh aja, kalian datang tapi dianya nggak! Kalian kan tiga serangkai!" Jelas Perth menutupi perasaannya, malu dia mengakuinya.

Rin semakin tersenyum dengan ketidak jujuran Perth.

"Dulu sebelum phi Meen pacaran dengan ku apa dia pernah pacaran phi?"

"Pernah! Tapi kemudian dia diputusin dengan alasan yang sepele sih kalau menurut aku! Dia memutuskan Meen karena orang tuanya pindah kerja ke luar negeri jadi ya gitu... Dia ikut orang tuanya. Tapi kalau menurut aku dia dapat pengganti selain Meen. Kamu tahu sendiri kan Meen itu seperti apa ke pasangannya, sangat menghargai pasangan nya, lebih mengutamakan kenyamanan pasangannya. Mungkin dia bosan dengan Meen yang seperti itu!" Panjang lebar Rin menjelaskan yang membuat Perth manggut-manggut mengerti.

"Tapi dia dan mantannya masih berhubungan baik sampai saat ini!" Sambung Rin lagi setelah meneguk minumannya, dia bicara begini agar suatu hari nanti Perth tidak kaget mengetahuinya.

"Hmn... Mantannya masih di luar negeri phi?" Lanjut Perth bertanya, ini pertama kalinya Perth mencari tahu mengenai masa lalu Meen, biasanya Perth tidak tertarik dengan masa lalu Meen.

My Future - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang