Sorry for typo & kata yang hilang 🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
"Pria mana yang membuat phi memutuskan phi Mark?" Tanya Perth kepada Blue begitu saja. Saat ini mereka di ruang praktek teknik, Perth minta tolong kepada Blue untuk membantunya dengan tugas kuliahnya.
Blue melirik Perth, kemudian dia mencubit pipi tembem Perth dengan tangannya yang belepotan oli.
Perth memanyunkan bibirnya karena pertanyaannya tidak di jawab Blue seraya menghapus wajahnya dengan tisu basah.
"Apa pria itu lebih cantik dari phi Mark phi?" Lanjut Perth bertanya, dia belum menyerah mengorek informasi.
"Dia tidak cantik tapi manis dan manja!" Jawab Blue jujur tanpa melihat Perth karena dia sedang memperhatikan tangan Perth memperbaiki mesin mobil rusak ini.
"Aku kenal dengan dia phi?"
Kali ini Blue mengangguk singkat sebagai responnya. Respon Blue membuat Perth mengingat semua teman-teman Blue dan juga temannya sendiri.
"Phi Talay?"
"Talay tampan Perth, lagian dia sudah punya tambatan hati!"
"Terus siapa? Tidak mungkin Joong!" Sambung Perth penasaran.
Blue hanya tertawa tanpa berniat membalas ucapan Perth.
"Phi Singto?" Tanya Perth lebih jauh.
"Lupakan siapa dia! Fokus saja dengan tugasmu! Katanya mau dapat IP lebih tinggi dari semester kemarin!" Elak Blue guna mengalihkan topik pembicaraan.
Bibir Perth maju tapi dia setuju dengan ucapan Blue.
⏩⏩
"Sudah selesai bikin tugasnya yah phi?" Tanya Perth saat melihat Meen yang sudah selesai merapikan meja belajarnya. Perth rebahan malas di kasurnya sambil baca komik One Piece.
Meen hanya mengangguk singkat sebagai responnya.
Perth segera bangun dari posisi rebahan malasnya, dia berjalan menghampiri Meen yang masih duduk di kursi, detik berikutnya Perth duduk diatas paha Meen menghadap Meen. Agar Perth tidak jatuh tangan kiri Meen melingkar erat di pinggang Perth.
Perth tersenyum dengan tangan yang melingkar indah di leher Meen.
Meen sedikit heran kepada Perth sebab tidak biasanya Perth seperti ini.
Mereka berdua memakai piyama biru couple berlengan pendek dan celana selutut.
"Besok kencan yuk phi!" Ajak Perth malu-malu.
"Minggu depan yah!" Tolak Meen ramah sambil mengelus paha Perth. Perth membiarkan saja tangan Meen yang sudah asyik mengusap pahanya.
"Ahh phi..." Perth merengek karena permintaannya di tolak. Dia cemberut dengan bibir yang sudah manyun. Sudah lama dia ingin kencan dengan Meen lagi pula sudah lama mereka tidak pergi main.
"Kenapa harus minggu depan phi? Besok saja phi!" Manjanya berkata.
"Karena besok adek tidak bisa berjalan" jawab Meen jujur di sela senyum tampan namun penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future - END
FanfictionTerkadang cinta itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu sekalipun awalnya tak ada cinta namun lambat lain hatipun akan menerimanya apa adanya serta melabuhkan cintanya disana untuk masa depannya. ⏩ Homophobia dilarang keras mendekat ☠️ ⏩ Area Dewa...