Sorry for typo & kata yang hilang 🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
Ketika Meen bangun, dia sudah berada di rumah sakit, dia sudah ingat semuanya termasuk kejadian saat dia kecelakaan. Mengingat semuanya membuat Meen menangis, dia menangis kenapa orang-orang di sekitarnya hanya diam membisu tanpa mau bicara yang sebenarnya kepada dia yang tidak ingat apapun sehingga dia dan Est melakukan hubungan intim serta hubungannya dengan Perth berakhir begitu saja.
Meen sendirian saat ini sehingga tidak ada yang tahu kalau dia sudah sadar, orang tuanya sedang bicara dengan dokter.
Meen menghubungi Perth tapi nomor Perth sudah tidak aktif lagi, dia sudah ganti nomor. Tanpa pikir panjang, Meen beranjak pergi setelah melepas slang infusnya tapi tidak jadi, orang tuanya keburu datang. Mereka tidak mengizinkan Meen pergi kemanapun.
"Kamu boleh pergi jika kamu sudah sembuh, lihatlah kondisimu saat ini!"
"Tapi pa...!"
"Meen, Hidup ini tidak hanya tentang cinta! ada keluargamu, karirmu, teman-temanmu dan masih banyak hal lainnya selain cinta yang bisa membuat kita bahagia. Selain itu papa mama tidak melarang mu dengan dia, kami hanya ingin kamu sembuh dulu, setelah itu pergilah temui dia sesuka hatimu! Untuk saat ini, tetaplah di sini bersama kami!" Yang bicara panjang lebar ini Nichaa. Entah setan apa yang merasukinya sehingga dia bicara begini. Mungkin hanya sandiwaranya agar Meen tidak jadi ke tempat Perth.
"Mama... Meen ingin menemuinya, meluruskan semuanya..."
"Semuanya sudah berjalan di jalurnya, dia yang mundur untuk mendekatimu... Dia yang melepaskan mu bersama Est!" Jawab Nichaa agar Meen berhenti keras kepala.
"Lupakan dia Meen, dia sudah punya penggantimu. Kamu dan dia... Sudah berjalan di jalur yang berbeda, di dunianya... Sudah tidak ada lagi kamu, kamu sudah menjadi mantan terindahnya!" Sambung Sunny memberi pengertian berharap Meen mengerti.
"Papa... Kenapa sekarang papa juga melarang hubungan Meen dengan dia?"
"Papa tidak melarangnya, hanya saja dia sudah punya penggantimu..."
"Pergilah jika kamu tidak mencintai kami!" Sambung Nichaa yang sudah menyerah menghadapi keras kepala Meen. Di sisi lain, dia menyesali perbuatannya, karena perbuatannya semuanya jadi begini.
Meen berdecak kesal, namun dia menuruti keinginan orang tuanya. Pilihannya terlalu berat.⏩⏩
Meen mencegat Perth yang baru saja pulang dari kegiatan klub bola kaki. Meen sengaja bolos kegiatan klub basket, dia ingin bicara berdua dengan Perth.
"Adek ganti nomor?" To the point Meen bertanya yang membuat Perth kaget, pasalnya Meen memanggil dia dengan sebutan Adek. Sudah lama dia tidak mendengar kata Adek terucap dari mulut Meen.
"Phi sudah ingat semuanya?" Selidik Perth yang mengabaikan pertanyaan Meen. Meen hanya mengangguk sebagai responnya.
Detik berikutnya suasana menjadi canggung.
Cukup lama. Mereka berdua tidak tahu harus mulai dari mana untuk bicara.
Perth senang ingatan Meen sudah kembali tapi itu semua sudah terlambat, mereka sudah berjalan di jalan masing-masing. Di jalan Perth sudah tidak ada lagi Meen, walaupun dia bisa berbelok namun dia tidak mau karena dia sudah ada yang punya. Walaupun dia tidak cinta tapi tetap saja Perth enggan untuk meninggalkan Anan.
"Kalau begitu selamat yah phi, karena ingatannya sudah kembali!" Kata Perth seramah mungkin, dia tersenyum lebar. Senang dianya Meen sudah sembuh.
"Kenapa ganti nomor?" Tanya Meen mengabaikan ucapan selamat dari Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future - END
FanfictionTerkadang cinta itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu sekalipun awalnya tak ada cinta namun lambat lain hatipun akan menerimanya apa adanya serta melabuhkan cintanya disana untuk masa depannya. ⏩ Homophobia dilarang keras mendekat ☠️ ⏩ Area Dewa...