31 : Awal Baru 🔞

594 42 1
                                    

Sorry for typo dan kata yang hilang🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Hari ini Perth senang, pasalnya Anan pulang cepat dan mengajaknya jalan-jalan sore sembari bergandengan tangan menelusuri hiruk pikuknya jalanan sore di sekitar taman. Suatu kejadian langka Anan bisa pulang cepat.

Anan seperti biasa, dia selalu sibuk, maklum, dia sekarang sudah menjadi kepala programmer Google. Jadi sekali dia punya waktu senggang, maka akan Perth manfaatkan sebaik mungkin agar tetap di sisinya. Begitu juga dengan Anan. Lepas kangen sebanyak yang mereka bisa. Temu kangen yang sangat berkualitas tinggi.

Dia memang membebaskan Perth, terserah Perth mau seperti apa asal itu bisa mengusir rasa sepinya ketika dia tidak bisa di sisi Perth.

"Kamu nggak capek jalan kaki kek gini? Ini sudah yang kelima kalinya loh kita mengitari taman?" Kata Anan dengan suara tegas.

Perth menggeleng cepat sebagai jawabannya, jangan lupakan senyum merekah di bibir ranumnya. Tangannya enggan melepas bimbingan tangan Anan, begitu juga dengan Anan.

"Tapi phi capek!" Imbuh Anan jujur yang membuat Perth sedikit kecewa. Dia masih ingin jalan-jalan bergandengan tangan dalam waktu yang cukup lama. Dia masih rindu.

Perth melirik Anan dengan puppy eyes-nya, terbujuk namun Anan memang lelah sehingga jadilah dia menggendong Perth ala koala guna menghampiri kursi yang ada di sana, dibawah pohon yang daunnya mulai menguning karena memang ini musim gugur di New York city.

Perth duduk diatas paha Anan, saling berhadap-hadapan. Perth malu karena dilirik banyak orang terlebih lagi banyak orang yang kenal dengan mereka sebagai pasangan termanis mengalahkan manisnya hubungan Yin War yang notabenenya artis ternama.

Seluruh negeri tahu, kalau Perth itu miliknya Anan dan Anan suaminya Perth, adik dari prof. Blue yang ternama.

Semenjak Blue kuliah di luar negeri, dia menjadi penggila belajar sehingga tanpa dia sadari dia sudah menjadi profesor di usia yang masih muda.

Perth ingin beranjak dari tempat duduknya namun di tahan Anan. Beginilah Anan melepas rindu dengan Perth, memeluknya dan merasakan betapa hangat dan nyamannya mendekap tubuh pria tercintanya.

"Aku malu phi..." Cicit Perth merona yang di mengerti oleh Anan maksudnya mengingat mereka sudah disorot bahkan ada yang memotret dan merekam kemesraan mereka.

Anan yang pada dasarnya angkuh nan cuek, mana perduli dia dengan hal itu, yang dia pedulikan hanya pria kecilnya.

"Pergilah! Kalian membuat priaku tidak nyaman!" Usir Anan to the point yang tidak ada manis-manisnya. Dia memang jarang bertingkah manis, apalagi berbaik hati, kecuali kepada pria kesayangannya.

Mereka pun pergi dengan langkah yang berat, karena mereka ingin berlama-lama melihat adegan mesra Anan dan Perth, padahal Anan Perth bukan maskot tontonan.

Perth melongo melihat mereka yang pergi begitu saja setelah di usir Anan sebab ketika dia berkata seperti itu, tidak ada yang mau pergi malah semakin menggodanya.

"Apa aku terlalu lembek sebagai cowok?" Pikirnya dalam hati.

"Lagi mikirin apa?" Tanya Anan seraya menarik dagu Perth agar melihatnya. Karena jika Perth bersama dia, Perth tidak boleh melirik yang lain.

"Apa menurut phi aku ini banci?" Blak-blakannya bertanya dengan tampang bayinya.

Anan tersenyum tipis.

"Tidak! Kamu pria tulen, sama sekali tidak kemayu! Namun kamu pria lembut nan lucu yang membuat orang-orang sayang dan ingin menjaga serta melindungi mu!" Jelas Anan yang membuat Perth tersenyum senang dan itu sangat manis dimata Anan. Andaikan Perth itu gula, mungkin Anan sudah diabetes.

My Future - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang