Sorry for typo & kata yang hilang 🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
Meen melirik Perth dengan ekor matanya yang penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Perth.
Saat ini Meen lagi makan roti bakar keju coklat sambil membaca buku pelajarannya.
Sudah sedari tadi Perth sibuk dengan dunianya sendiri. Dia mondar mandir kesana kemari, entah apa yang dia cari dan entah apa yang dia kerjakan, yang jelas dia sibuk sendiri.
Perth menghampiri Meen, dia duduk begitu saja diatas paha Meen, dia merebahkan kepalanya di bahu Meen. Mereka saling berhadap-hadapan.
Meen duduk di karpet bulu nan lembut dekat ranjang dengan musik yang mengalun indah.
"Adek capek phi..." Rutuknya manja kepada Meen. Dia ingin Meen menghiburnya.
Meen tertawa kecil dengan keluh kesah Perth, dia yang menyibukkan dirinya namun dia juga yang merutuk.
Meen meletakkan buku bacaannya. Dia sudah selesai makan roti. Sekarang tangan kirinya berada di pinggang Perth, tangan kanannya mengelus sayang kepala Perth.
"Memangnya adek bikin apa sampai adek capek?"
"Tugas kuliah phi! Tugas projectnya susah... Dan itu bikin adek pusing phi..." Dia sudah menatap Meen dengan puppy eyes-nya, kedua tangannya berada di dada Meen.
"Tugas individu?" Kali ini Perth mengangguk sebagai responnya.
"Apa ada yang bisa phi bantu?"
"Nggak ada phi... kita beda jurusan, phi jurusan Hukum dan adek jurusan Teknik, jadi mana nyambung... Mana ada anak mesin membahas hukum dan undang-undang!" Jelas Perth sesuai fakta.
"Kalau begitu minta bantuan phi Earth aja buat bantu adek bikin tugas ini!" Kata Meen memberi solusi.
"Phi Earth sibuk phi... Dia lagi nyusun phi...!"
Detik berikutnya Perth ingat dengan Blue, dia beranjak dari pangkuan Meen. Dia ingin menelepon Blue buat minta bantuan.
"Halo phi Blue!"
"Halo! Ada apa? Kangen phi ya?" Sahut Blue di seberang telepon, dia lagi nongkrong bersama Zee, Saint dan Talay.
Perth tertawa kecil.
Di sini Meen hanya memperhatikan interaksi Perth dengan Blue.
"Besok atau lusa apa phi sibuk?"
"Tidak, kenapa?"
"Tolong bantu aku bikin tugas phi...!" Mintanya merengek manja.
"Tentu saja. Bikinnya di rumah apa di asrama?"
"Terserah phi... Yang penting phi nyaman!" Jawab Perth yang lebih mengutamakan kenyamanan Blue.
"Kalau begitu di asrama saja. Kalau di rumah takutnya pacarmu marah" balas Blue yang sesuai dengan isi hati dan pikirannya.
Perth tertawa.
"Kalau begitu besok sore ya phi, siangnya aku kuliah!"
"Iya!"
"Bye phi... Aku sayang phi!"
"Phi juga sayang kamu!" Ucap Blue tulus.
Panggilan pun terputus.
"Itu telepon dari nongmu?" Yang bertanya ini Saint.
Blue hanya bergumam sebagai responnya.
"Teleponan dengan nong kok seperti teleponan dengan pacar?" Tanya Saint lagi, sebab tidak biasanya Blue itu manis ketika menelepon seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future - END
FanfictionTerkadang cinta itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu sekalipun awalnya tak ada cinta namun lambat lain hatipun akan menerimanya apa adanya serta melabuhkan cintanya disana untuk masa depannya. ⏩ Homophobia dilarang keras mendekat ☠️ ⏩ Area Dewa...