30 : Memories - Sunny Ae

354 34 2
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Flashback...

Sunny menatap malas pantulan dirinya di cermin, di sana tampak jelas dirinya yang dirapikan oleh pembantu yang bertugas memakaikan dia pakaian, dasi, sepatu dan sebagainya.

Seumur dia hidup, dia tidak pernah memakai pakaiannya sendiri, bahkan memakai kancing bajupun dia tidak pernah.

Hidupnya seperti putra raja, sangat disayang, diatur serta amat di sanjung dan hal itu membuat dia muak. Dia juga ingin hidup layaknya manusia pada umumnya dimana dia tidak harus mengikuti etika dan aturan ini itu sebagai bangsawan terhormat nan ditakuti.

Klakh klakh...

Sepatu pantofel hitam kulit mahal itu bergesekan dengan lantai keramik yang harganya ratusan ribu.

Kriettt...

Ada yang menggeser kursi mahoni berukir mahal itu untuk Sunny agar dia bisa duduk untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

Sudah beberapa hari ini orang tuanya mendiamkan Sunny karena Sunny memilih kuliah di Mahidol University ketimbang kuliah di Harvard University.

"Kuliah nanti aku tidak mau dikawal dan aku mau tinggal di asrama!" Kata Sunny lugas mengatakan keinginannya yang sudah lama terpendam, dia belum menyentuh makanannya.

Brakkhhh!

Papanya tuan Suwanmethanont meletakkan kasar sendok mahal nan berat itu.

"Jangan gara-gara di kasih hati kamu meminta jantung!" Kata Suwanmethanont dengan suara yang meninggi, dia menatap tajam Sunny yang menatap penuh arti Suwanmethanont.

"Aku bukan harta langka yang akan punah jika aku terluka dan mati! Aku manusia biasa pada umumnya. Dan jika aku mati dunia akan tetap berputar!"

"Tapi dunia kami tidak akan berputar jika kamu mati!" Sarkas papanya yang mampu membungkam mulut Sunny. Sunny mengerti betapa orang tuanya menyayangi dia, paham dianya tapi dia juga ingin hidup bebas dengan caranya guna meraih kebahagiaannya, hidup dipingit seperti ini sama sekali tidak membuat dia bahagia.

Suasana di meja makan itu hening sepi melanda.

"Aku hanya ingin hidup bebas papa!" Ucap Sunny dan setelahnya dia beranjak dari tempat duduknya tanpa pernah dia sentuh makanannya.

"Jangan ikuti aku!" Perintah Sunny kepada bodyguard yang selalu ikut kemanapun dia pergi.

"Jangan ikuti aku!" Bentak Sunny karena mereka masih saja mengikuti Sunny.

Blammmnnn!!!

Sunny menutup keras pintu mobil mewah merahnya. Mobilnya melaju kencang dan para bodyguard mengikuti dia dari belakang dengan mobil hitam nan elegan mahal.

Sunny hanya bisa berdecak kesal seraya membanting keras stir mobilnya.

Sunny menghela nafas kasar saat dia baru turun dari mobil. Langkah kakinya terhenti karena kerumunan orang-orang yang ingin menjalin hubungan dengannya diliputi niat tersembunyi nan bervariasi.

My Future - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang