Sorry for typo & kata yang hilang 🙏
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
Baru saja Perth keluar dari kamar mandi dengan piyama hitam kombinasi pink, dia lihat Meen sudah duduk di kasurnya dengan tatapan mata yang sulit untuk diartikan oleh Perth.
Perth menghampiri Meen dengan wajah tersenyum namun guratan rasa lelah terlihat jelas di wajahnya.
Perth senang, makanya dia tersenyum melihat Meen, sudah sedari tadi siang dia ingin melihat Meen namun tidak kesampaian. Melihat Meen membuat semua rasa gundah gulana serta rasa lelahnya menguap begitu saja.
Perth ingat dengan kejadian tadi, dia merasa telah menikung Meen dari belakang. Dengan hati-hati dia duduk di paha Meen, sehingga jadilah mereka saling berhadap-hadapan.
Meen diam saja, dia masih menatap Perth dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan. Kedua tangan Meen tetap bebas tanpa menyentuh Perth sedikitpun. Sedangkan tangan Perth dia letakkan di dada bidang Meen sembari menatap bola mata Meen yang saat ini masih menatap Perth dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Phi... Adek minta maaf na...!" Sendu Perth berkata yang membuat darah Meen berdesir panas membara karena dari perkataan Perth dapat dia simpulkan kalau kejadian tadi benar adanya.
Meen menelan ludah dengan terus menutup rapat mulutnya.
"Adek tidak tahu apa yang terjadi, tapi... Dia mencium pipi adek...! Maaf... Karena sudah membiarkan dia menyentuh adek! Adek..." Lirih Perth menjelaskan dengan air mata tertahan. Perth tidak bisa mengatakan nama Blue takut Meen berpikir yang tidak-tidak mengenai Blue sebab walau bagaimanapun Blue itu kakaknya.
"Tidak tahu dia bilang? Apa dia syok karena mendapat perlakuan seperti itu dari phi-nya!" Batin Meen bertanya-tanya dengan berbagai pikiran lainnya.
"Cuman ciuman pipi? Lalu dia itu siapa? Selingkuhan adek?" Kata Meen pura-pura tidak tahu, dia ingin melihat kejujuran Perth.
"Iya! Lalu dia itu bukan selingkuhan adek phi! Adek mana pernah main belakang dari Phi! Hanya phi satu-satunya pacar adek!" Jelas Perth dengan mata yang masih mendung dan berharap Meen percaya serta tidak bertanya lagi mengenai siapa itu DIA.
"Dia itu siapa dek?" Tanya Meen lagi yang ingin Perth jujur kepada dia.
Perth sangat ragu dan keberatan mengatakan siapa itu DIA.
Sejenak suasana hening....
"Dia itu phi Blue phi...!" Jujur Perth pada akhirnya sambil menundukkan wajahnya.
Terdengar jelas di pendengaran Perth Meen menghela nafas panjang nan berat, tanpa Perth sadari air matanya jatuh karena dia pikir Meen marah besar kepada dia terlebih lagi Meen masih enggan untuk menyentuhnya. Perth menyeka kasar air matanya dan memaksakan dirinya untuk segera tidak menjatuhkan lagi air matanya.
Meen senang Perth jujur kepada dia, dan dari sini dapat dia ambil kesimpulan bahwa kejadian tadi real bukan salah Perth.
"Adek minta maaf Phi...!" Cetus Perth sendu dengan sesak yang tertahan seraya bangkit dari posisinya namun tidak jadi karena Meen menahan pinggang Perth dengan satu tangannya sedangkan tangannya yang lain mengelus sayang pipi Perth yang sempat basah karena air mata Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future - END
FanfictionTerkadang cinta itu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu sekalipun awalnya tak ada cinta namun lambat lain hatipun akan menerimanya apa adanya serta melabuhkan cintanya disana untuk masa depannya. ⏩ Homophobia dilarang keras mendekat ☠️ ⏩ Area Dewa...