14 : Menggoda Pasrah 🔞

841 48 0
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Malam cerah, malam yang penuh kenikmatan, membakar dan membuai birahi dua insan yang dimabuk asmara.

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Setelah makan malam yang romantis, mereka duduk santai di kasur putih yang masih satu lokasi dengan tempat mereka candle light dinner.

"Terima kasih banyak phi... Karena sudah memberikan adek makan malam yang enak dan romantis!" Kata Perth tulus penuh syukur yang saat ini berada dalam pelukan Meen, Meen memeluknya dari belakang. Mata hitamnya menatap lurus lautan lepas yang diselimuti oleh cahaya bulan perak.

Perkataan tulus Perth hanya di respon dengan senyuman elegan oleh Meen. Dalam jarak yang sedekat ini dapat Meen cium aroma tubuh Perth yang menjadi candu bagi dirinya.

Cup!
Meen mengecup singkat tengkuk leher Perth yang membuat Perth merinding, Perth menolehkan kepalanya ke belakang, tatapan mata mereka berdua saling bersua, tatapan mata mereka saling tersirat jutaan kata cinta.

"Phi cinta adek na!" Tulusnya dia berkata dan berharap sampai di hati Perth.

Perth tersenyum manis dengan pernyataan Meen, dia tidak menjawab pernyataan cinta Meen, dia hanya mengecup singkat bibir Meen. Setelahnya segera dia alihkan pandangannya ke sembarang arah sebab detak jantungnya sudah mulai berdetak tidak karuan, dan itu terasa jelas oleh Meen, detak jantung Meen sudah sedari tadi lari maratonnya.

Perth merona yang membuat Meen sangat gemas, dia tarik rahang Perth, detik selanjutnya dia sudah mendaratkan bibirnya di bibir ranum Perth.

Perth agak kaget, sebab ini bukan lagi kecupan melainkan sebuah ciuman penuh cinta kasih dari Meen yang kemudian disambut hangat oleh Perth. Tidak ada nafsu di dalam ciuman mereka berdua, hanya ada cinta kasih dalam ciuman mereka.

Cukup lama mereka berdua ciuman hingga akhirnya ciumannya harus dihentikan karena Perth kehabisan stok oksigen di paru-parunya.

Meen menatap sayang Perth yang saat ini tengah menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk pasokan paru-parunya.

Tatapan mata Meen menelusuri setiap Mili wajah Perth hingga akhirnya tatapan matanya terhenti di leher jenjang Perth. Titik sensitif Perth. Titik yang selalu bisa membuat Perth mendesah walaupun hanya sekedar kecupan kecil.

Cup!
Meen mengecup beberapa area di sekitar leher jenjang Perth yang membuat Perth menggigit bibir bawahnya akibat sensasi yang ditimbulkan oleh kecupan bibir Meen di leher jenjangnya.

Melihat wajah Perth yang semakin merona membuat Meen semakin menginginkan Perth menjadi miliknya seutuhnya.

Meen mendorong tubuh Perth dengan lembut hingga Perth terlentang dari dirinya tanpa penolakan sama sekali, sekarang Perth berada di bawah kukungan Meen.

Perth paham dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.

Hari ini dan saat ini juga Meen menginginkan sex dengan dirinya. Yah itulah kesimpulan yang dapat ditarik oleh Perth.

Perth sudah menduga, bahwa suatu hari keadaan seperti ini akan terjadi. Keadaan dimana Meen menginginkan sex dengan dirinya. Lagi pula ini bukan pertama kalinya Meen menginginkan sex dengan dirinya, sudah lama dia tahu Meen menginginkan sex dengan dirinya, namun Meen selalu menahan diri dan dirinya yang pura-pura tidak tahu.

My Future - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang