32 : Hanya Rindu

414 38 1
                                    

Sorry for typo dan kata yang hilang🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Chapter kali ini terinspirasi dari lagu Andmesh - Hanya Rindu

❄️❄️❄️Meen's Pov...❄️❄️❄️

Ini hari libur dan aku tidak kemana-mana, malas. Dan saat ini aku sendiri, seperti biasanya, kulihat foto dan video bersamamu yang telah lama kusimpan.

Aku lihat satu demi satu potret dirimu, lama.

Hancur hati ini melihat semua gambar dirimu di saat aku sadari kenyataan kalau kamu yang tak lagi di sisiku.

Kenangan indah itu tak bisa lagi kuulang kembali. Aku yang sudah menolak dan kamupun sudah ada yang punya.

Tapi, aku ingin saat ini kamu ada di sini, di sisiku.

Bercerita random dan tertawa bersamaku seperti dulu lagi.

Walau hanya sebentar, itu sudah cukup asalkan setiap hari.

Tuhan, tolong katakan kepada dia, betapa aku merindukannya.

Bukannya aku tidak terima kenyataan tentang jalan kita yang sudah berbeda hanya saja hati ini rindu.

Rindu dengan suaranya, ekspresi wajahnya, tingkahnya yang manja maupun dirinya yang marah merajuk.

Selagi aku asyik melihat potret dirimu, Mew dan New menelepon. Mereka mengajakku pergi makan siang sekalian menghabiskan waktu di restauran baru Newyear yang baru dia buka tiga hari bersama suaminya, Both.

Kututup dan ku simpan lagi foto dan videomu di tempat semula.

"Aku pergi keluar sebentar pa!" Kataku kepada papa seraya berlalu pergi tanpa menunggu responnya.

Hari ini aku mengendarai mobil sport hitam senada dengan pakaianku.

Begitu sampai di restauran Newyear aku segera melesat kedalam. Dan di sana aku jumpai Newyear yang sibuk membersihkan restauran yang baru dia ganti tulisan Closed menjadi Open.

Sepertinya aku datang terlalu cepat sehingga akupun terpaksa menunggu manusia yang hobinya ngaret itu.

Selagi menunggu manusia ngaret itu aku sedikit bertukar cerita dengan Newyear dan Both.

Klik!
Aku mendengar suara kamera ketika aku melamun memikirkan dirimu.

Klik!Aku mendengar suara kamera ketika aku melamun memikirkan dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menoleh kepada pelaku yang telah mengambil fotoku tanpa izin.

"Kamu mengambil fotoku?" Tanyaku kepada Both yang hanya dibalas tampang tak bersalah sembari meletakkan handphoneku, yah dia memotret ku dengan handphoneku sendiri.

"Carilah penggantinya Meen, lupakanlah dia yang sudah bahagia dengan yang lain!" Kata Newyear memberi nasehat.

"Tidak semudah itu tuk melupakannya!" Sarkasku berkata.

My Future - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang