03.

15K 1.5K 108
                                    


•••

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••


Pagi ini Alva di jemur di bawah matahari di temani oleh orang taunya, anak itu tampak santai dengan mata yang di pakaikan kacamata hitam yang di belikan sang opa. Bapak Farhan.

Alkar diam, begitu pula Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alkar diam, begitu pula Ara. Alkar sibuk menjahili sang putra sedangkan Ara hanya menatap interaksi mereka, satu yang Ara tahu sekarang Alva selalu suka menggenggam telunjuk sang ayah.

Alva juga suka boneka kadal milik sang ibu, dia akan tidur jika ada boneka kadal di sampingnya. Bahkan Hayden memberikan semua peralatan makan Alva berbau kadal padahal anak itu belum makan,baru asi saja.

"Anaknya anteng banget ya," gumam Ara.

"Seperti papanya dong," sahut Alkar.

"Enggak kamu buas! Sakit aku!" Ketus Ara, dia masih sangat ingat dimana mereka ... Alkar sangat buas, bahkan Ara untuk berjalan saja tidak bisa.

"Udah sekarang masuk, mataharinya udah makin tinggi," titah Alkar.

Ara mengangguk membawa Alva masuk kedalam, membaringkan anak itu di kasur bayi. Ara beranjak dari sana dia harus menyiapkan kebutuhan Alkar juga. Ara menyuruh bi Rasih untuk menjaga Ara sebentar.

"Mas," panggil Ara.

"Iya kenapa momma?"

"Mandi gih, aku udah siapin."

"Sayang, nanti kamu capek," ujar Alkar kawatir, sebab tubuh Ara sudah sedikit kurus padahal Alkar suka melihat tubuh buntal istrinya. Lucu.

"Enggak, sana mandi."

"Iya aku mandi, jangan capek-capek!" Peringat Alkar.

"Iya."

20 menit Ara menunggu Alkar mandi, tak lama suaminya itu keluar dengan setelan santainya. Alkar mendekat kepada Ara memberikan handuk kepada istrinya itu untuk mengeringkan rambutnya.
Ara berdiri, mendorong Alkar untuk duduk di atas kasur, dengan sedikit menunduk Ara mengeringkan rambut suaminya itu.

"Sudah!"

"Thank you!"

"Sama-sama, jaga Alva dulu ya aku mau mandi,"ujar Ara.

"Langsung sarapan,badan kamu kurusan," tegur Alkar.

"Iya."

•••

Seperti perkataan suaminya tadi Ara memakan sarapannya hanya roti Gandung dengan selai coklat kesukaannya. Hanya itu. Karena Ara lagi ingin diet.

"Kenapa dikit banget makannya? nasinya gak di makan?" Tanya Alkar.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang