{BACA QUEENZEE TERLEBIH DAHULU}
Ini bukan cerita tentang anak SMA yang sedang jatuh cinta, ini kisah tentang sepasang suami istri yang menjalin sebuah rumah tangga yang mereka bangun. Kehadiran sang buah hati menambahkan cerita manis dikisah mereka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alva bangun lebih dulu, anak itu ada di dalam box dia menatap momma nya yang masih tidur lalu menatap Alkar yang sudah siap dengan pakaian kerjanya. Wajah anak itu masam karena Daddy-nya sudah harus kembali bekerja.
"Hai boy!" Sapa Alkar kepada putranya.
"Alo, Daddy au kelja?" Tanyanya cadel.
"Iya Daddy mau kerja, mau cari uang buat Alva jajan. Nanti jagain momma ya sayang?"
Alkar mengangguk dia mengeluarkan Alva dari box bayi memandikan putranya dengan telaten meski lengan bajunya sedikit basah tidak masalah nanti juga akan tertutup oleh jas hitam.
"Buuuuuuuu."
Alva meniup busa yang ada di lengannya, anak itu tertawa saat busa itu berterbangan.
"Wooooohhh," ujarnya kagum saat busa itu membentuk balon.
Dia mencoba lagi tapi gagal, tidak menyerah Alva terus mencoba hingga akhirnya dia bisa meski kecil tapi anak itu sangat senang.
"Daddy, ayok uat!" Serunya. (Daddy, ayok buat)
Alkar menurut membuat gelembung dari sabun Alva, Alva tertawa saat gelembung itu tak sengaja mengenai hidungnya dan pecah.
"Seru banget," sahut Ara sambil bersedekap dada.
"Momma!"
Ara tersenyum kecil berjalan pelan menghampiri anak dan suaminya.
Ara menerimanya, dan Alkar mendudukan Ara diatas closet, sambil menghadap Alva.
"Momma look!" Alva menunjukkan dia membuat gelembung meski kecil tapi anak itu senang.
"Anak momma hebat!" Puji Ara.
Alva tersenyum lebar, satu yang harus kalian ketahui Alva sangat suka dipuji oleh mommanya terutama di puji oleh Daddy-nya dia sangat suka. Karena Alkar bukan tipe orang yang suka memuji kecuali memuji istrinya.
"Oke boy, udah cukup mandi dan main air nya nanti Abang sakit."
Alva mengangguk Alkar membilas tubuh anaknya dengan telaten dan semuanya disaksikan oleh Ara. Setelah selesai Alkar memakaikan handuk bergambar kepada Alva dan membawa Alva kedalam gendongannya.
"Ayok keluar," ajak Alkar sambil menggandeng tangan Ara.
Alkar memakaikan anaknya baju setelah itu menyisir rambut Alva dsn memakaikan minyak wangi.
Huekk...
Huekk...
Ara berlari menuju kamar mandi, memuntahkan isi perutnya. Alkar menyusul Ara dan meninggalkan Alva yang panik tapi tidak bisa turun dari atas tempat tidur karena tidak sampai.