05.

13.1K 1.3K 61
                                    

•••

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

Alkar memasuki mansion nya dengan langkah lesu, Ara pasti tau dia tidak kekantor. Tapi dia tidak ingin memberi tahu kejadian yang dia alami tadi. Dia kawatir keadaan Ara akan drop.

"Assalamualaikum," salam Alkar.

"Waalaikumsalam, liat Daddy udah pulang," ujar Ara.

Alkar tersenyum tipis melihat interaksi keduanya, lalu pandangan Alkar jatuh kepada putranya yang menatapnya lama. Alva seperti tau apa yang Daddy-nya rasakan.

"Ayok masuk dulu, aku siapin baju kamu."

"Gak usah, aku bisa sendiri. Jagain Alva aja ya," gumam Alkar.

Ara mengangguk menuruti permintaan suaminya, dia bermain bersama Alva diatas ranjang. Tak lama Alkar keluar dengan wajah yang lebih fresh. Alkar menghampiri keduanya, dia memberikan handuk kepada Ara agar mengeringkan rambutnya sedangkan dia bermain bersama Alva.

"Kamu udah makan?" Tanya Alkar.

Ara membulatkan matanya, dia lupa. Wajar saja perutnya sakit.

"Lupa, Alva rewel tadi," cicit Ara.

"Sekarang kamu makan, aku gak mau kamu sakit. Alva biar sama aku," titah Alkar tegas.

Ara mengangguk mencium kilat pipi suaminya dan Alva setelah itu dia menuju meja makan, Ara mengambil nasi cukup banyak, sayur dan lauknya. Dia akan makan dikamar sama Alkar, sepiring berdua.

"Mas?" Panggil Ara saat melihat Alkar hanya melamun.

"Iya kenapa sayang?" Tanya Alkar terkejut.

"Kamu kenapa?"

"Aku gak papa, cuma ada masalah di kantor."

Ara mengangguk percaya-percaya saja. Dia duduk disamping Alkar menyuapkan nasi itu kedalam mulutnya sambil menatap Alva yang ingin menggenggam piring tersebut.

"Alva gak boleh nakal," ujar Alkar pelan.

"Aaaa, buka mulut," titah Ara.

"Gak usah sayang, kamu makan aja."

"Enggak, kamu juga makan dong, masa Daddy Alva sakit."

"Sayang kamu belum makan dari siang."

"Ayok AAAAAAAAA."

"Enggak sayang."

Ara diam menunduk sedih saat Alkar menolaknya dan Alkar menyadari hal itu, saat sendok tadi akan masuk kedalam mulut Ara dengan cepat Alkar membalikkan sendok itu dan berakhir sendok itu masuk kedalam mulutnya.

Jarak mereka yang dekat membuat pipi Ara blushing, Alkar tersenyum mengusap pipi merah itu, lalu mengecupnya. Sedangkan Alva dia sudah tertidur.

"Jangan marah momma."

•••

Jam sudah menunjukkan pukul 21.00, Alkar sedari tadi berada diruang kerjanya dia tidak keluar setelah makan bersama Ara tadi. Lelaki itu seperti menghindar.

Ara menatap gugup pintu didepannya, dia ingin masuk tapi nanti Alkar marah, tapi dia juga kawatir tentang keadaan suaminya itu, dengan segenap niat dan tekad, Ara mengetuk pintu ruang kerja suaminya.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang