15.

9.6K 1.1K 59
                                    

HAI!

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••
Jam brp kalian baca cerita ini?

Ada yang kangen sama ALKARA?

Atau

Kalian kangen sama Alva?

•••

Happy reading!

"Ara mana?" Tanya Hayden saat melihat Alkar turun.

"Ada dikamar Alva rewel," sahut Alkar sambil mengambil nasi dan beberapa lauk.

"Lo mau makan dimana? Ara gak makan?"

"Dikamar ini berdua."

"Bucin banget si Lo," sinis Hayden.

"Hm."

Alkar segera menuju kamarnya dia tidak ingin menjawab pertanyaan Hayden yang pasti akan kemana-mana. Dia sudah berjanji sama Ara agar tidak memberi tahu tentang abses itu.

Alkar membuka pintu dia melihat Ara yang sedang bermain bersama Alva, dan syukurnya anak itu seperti mengerti keadaan dia tidak terlalu rewel seperti yang Alkar bilang kepada Hayden.

Anak itu anteng sambil menggenggam boneka kucing yang Ara buat, matanya menatap sang momma dari bawah, mungkin jika Alva sudah besar dia akan selalu menatap kagum pada wajah mommanya yang cantik.

"Sini makan dulu," ujar Alkar.

Ara menoleh melihat Alkar yang sudah duduk disofa kamar mereka, Ara membawa Alva dalam gendongannya lalu mendudukan diri disamping sang suami.

"Alva jangan di gendong, nanti kesenggol sayang," ujar Alkar sambil mengambil alih Alva dari gendongan Ara.

Ara melihat bagaimana Alkar menggendong Alva tampak hati-hati takut menyakiti bayi mungil itu.

"Kamu makan gih," titah Alkar.

Ara mengangguk lalu makan dia sesekali menyuapi Alkar makan dan Alva menjadi nyamuk kedua orang taunya. Anak itu menyandarkan kepalanya di dada bidang sang Daddy, Alkar dengan peka mengusap-usap punggung Alva agar anak itu cepat tidur dan benar saja Alva langsung tidur dipelukan ayahnya.

Alkar memindahkan Alva kedalam box bayi lalu kembali menuju sofa dimana sang istri berada, Alkar mengusap lembut pipi perempuan didepannya ini.

"Jangan sedih terus, kan bisa sembuh nanti," ujar Alkar lembut.

"Iya, aku gak sedih," gumam Ara.

"Besok kita kedokter lagi sekalian ambil nanahnya," jelas Alkar.

"Takut," lirihnya.

Alkar tersenyum menenangkan. "Gak papa, aku bakal nemenin kamu, jangan kawatir."

Alkar selalu bisa menenangkan Ara dengan kata-kata lembutnya dan perlakuan lelaki itu, Ara selalu bersyukur mempunyai suami seperti Alkar yang selalu mendukung dan selalu ada untuknya.

"Terimakasih."

•••

Hari ini jadwal Ara kerumah sakit Alkar mengosongkan semua jadwalnya agar bisa menemani Ara, Hayden dan Syifa sudah pulang ke Swiss tadi pagi dan karena tidak ada yang menjaga Alva disini Alkar dan Ara memutuskan untuk membawa anak kecil itu.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang