29.

9.3K 1.1K 142
                                    

Hai!

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you!

✨Happy reading!✨

•••

Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit Ara diperbolehkan pulang, hari ini tak ada Alva yang ikut menemani hanya ada Alkar karena Alva terkena flu semalam, dan itu membuat Alkar dan Ara panik.

Jadilah semalam Alkar dan Alva pulang kerumah, karena Alva tidak mau dirumah sakit lagi. Katanya dia semalam mimpi lihat seseorang yang menggunakan baju pasien rumah sakit dan perempuan itu berteriak kencang mengeluarkan kata-kata "maafin mama".

Alva bercerita dengan Alkar saat akan pulang, anak itu mengeluh karena dia sering bertemu dengan orang-orang asing yang selalu bergumam kata "maaf". Alva hanyalah anak kecil, dia pasti takut.

Karena penasaran Alkar menyuruh Alva menyebut ciri-ciri orang itu dan benar saja tebakan Alkar benar, sepertinya Nana dan Rozi tidak tenang dialam sana, karena orang itu mendatangi mimpi Alva. Dan juga Rintan yang entah kenapa bisa masuk juga.

Keduanya sudah sampai didepan mansion, setelah acara ulang tahun Alva mereka memilih untuk membeli rumah disalah satu kompleks yang ada dibali karena Alkar belum mau pulang.

"Momma!" Seru Alva dengan suara bindeng nya.

"Hai sayang, masih flu?" Tanya Ara lembut.

"Masih, tenggolokan Abang juga sakit," keluhnya.

"Kita panggil dokter ya?" Ujar Alkar tiba-tiba.

"Gak mau, takut."

"Gak papa, sama Daddy ya?"

"Gak mau, doktelnya aja yang ke sini, Alva gak mau kelumah sakit."

Alkar mengangguk, dia mencuci tangan dan mengganti baju lalu menggendong Alva. Dia mengecup pipi anaknya dengan sayang.

"Cepet sembuh ya? Sekarang Abang jangan deket-deket dulu sama dedek nanti dedek sakit ya?" Kata Alkar.

"Abang gak boleh Deket adek?" Tanyanya sedih.

"Boleh, tapi jangan kiss dedek nanti kalau Abang udah sembuh baru boleh kiss dedek okay?"

"Okay Daddy."

Alva mendekat keadiknya tidak terlalu dekat.

"Dedek Abang gak bisa kiss dedek, jadi nanti kalau Abang udah sembuh Abang kiss dedek ya."

Zoza yang tadi tidur nyenyak mulai menangis kencang, anak perempuan kecil itu menangis dengan suara nyaring membuat Alkar dan Ara kelimpungan.

"Dedek kenapa?" Tanya Alva kawatir.

"Gak papa, dedek cuma lapar," jawab Ara lembut.

Alva mengangguk, dia duduk didekat adiknya lumayan jauh. Dia menatap Zoza yang sudah tidak menangis lagi tapi mata gadis kecil itu masih berkaca-kaca dengan bibir yang melengkung kebawah. Zoza sedih.

"Alva ayok makan sayang," panggil Syifa dari dapur.

Alkar menatap Alva dengan alis bertaut, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum polos lalu menuju dapur mendekati bundanya-Syifa.

•••

Malamnya Alva tidur ditengah-tengah orang tuanya, anak itu memeluk leher Alkar erat karena Alva sangat dekat dengan Daddy-nya setelah Alkar lebih memperhatikannya.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang