37.

8.9K 1.2K 576
                                    

NIH AING UP LAGI😤

OKE HAPPY READING!

•••

Dua bulan setelah kejadian itu semuanya tidak baik-baik saja. Alva menjadi pendiam dan Ara yang sering melamun.

"Ra," panggil Hayden.

Ara mendongak menatap abangnya tapi tatapan itu kosong.

"Jangan gini terus ya? Alkar disana pasti sedih," bujuk Hayden.

"Abang, kenapa semuanya harus sama Ara? Kenapa harus Ara?"

"Dengerin Abang, kamu anak kuat jadi Tuhan ingin kamu yang menerimanya karena Tuhan tau kalau hambanya ini kuat dan bisa melewati semuanya," bisik Hayden.

"Tapi abang—"

"Shutt jangan nangis."

Alva melewati momma dan uncle nya anak itu menjadi semakin tidak tersentuh. Alva bahkan jarang berbicara dia hanya berbicara dengan adiknya, Zoza. Selebihnya tidak.

"Abang," panggil Hayden.

Alva hanya diam menatap uncle dan momma nya dengan datar.

"Sini, Daddy mau ngomong," panggil Hayden.

Alva mendekat tapi dia membuat jarak diantara mereka. Hayden menarik lengan Alva tapi langsung ditepis oleh anak itu.

Ara menunduk dia merasakan sesak melihat perubahan Alva.

Hayden menghela nafas lalu menatap Alva dengan sorot tegasnya. "Daddy gak suka ya Alva gini sama momma! Alva kan udah jadi Abang, Alva sayangkan sama momma? Alva mau momma sakit? Alva mau momma juga pergi susul Daddy Alva? Alva mau sendirian?"

Alva diam, dia menunduk tapi matanya melirik ke arah Ara yang menangis.

"Kenapa Daddy salahin Abang? Halusnya Daddy salahin momma! Gala-gala momma Abang kehilangan Daddy! Abang mau Daddy!" Teriak Alva.

"Kenapa salahin momma?" Tanya Hayden lagi.

"Momma halusnya pulang sama Daddy! Tapi momma pulang duluan! Momma tinggalin Daddy! Kalau aja momma gak tinggalin daddy, Daddy gak bakal pelgi tinggalin abang!"

Air mata Ara turun, dia semakin merasa bersalah kepada putranya. Alva yang selalu mengagumi sosok ayahnya bahkan anak itu tidak segan-segan untuk begadang demi menunggu Daddy-nya. Alva sesayang itu dengan sang ayah.

Diantara mereka dua-duanya sama-sama menyakitkan Alva yang kehilangan sosok ayahnya sedangkan Ara kehilangan sosok orang yang melindunginya.

"Kalau Daddy disana tai doa bakal marah sama Abang," ucap Hayden.

"ABANG GAK PEDULI! ABANG MAU DADDY! ABANG MAU DADDY! KEMBALIKAN DADDY ABANG MOMMY!" teriak Alva keras tepat didepan wajah sang ibu.

Ara menunduk dia hanya bisa menangis, Syifa langsung menarik Ara dan membawa perempuan itu menuju kamar sedangkan Hayden langsung membawa Alva menuju keluar.

Hayden mendudukan Alva diatas pangkuan nya anak itu masih menangis, Alva bergumam kata maaf untuk ibunya.

"Abang nyesel?" Tanya Hayden.

"Abang Lindu Daddy, Abang mau sama Daddy. Abang gak mau disini," ucapnya pelan bibir merah alami itu bergetar.

Hayden memeluk Alva, mengecup pucuk kepala anak itu dengan sayang bagaimanapun Alva masih kecil Dan untungnya Zaidan paham terkadang dia juga ikut membantu menghibur Alva meski usahanya sia-sia.

"Bulan depan Abang ulang tahun, Abang mau apa?" Tanya Hayden mengalihkan pertanyaan.

"Daddy, Abang mau Daddy. Abang gak mau pesta Abang cuma mau Daddy."

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang