19.

8.5K 1.1K 107
                                    

Ara menatap sendu pada putranya yang sedang berada dirumah sakit, tadi malam suhu tubuh putranya tinggi dan Alva juga kejang-kejang, itu membuat Ara panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara menatap sendu pada putranya yang sedang berada dirumah sakit, tadi malam suhu tubuh putranya tinggi dan Alva juga kejang-kejang, itu membuat Ara panik. Ditambah Alkar sedang berada diluar negeri, Alkar berada di Amerika mengurus perusahaan disana.

Ara tidak memberi tahu Alkar karena dia tidak ingin Alkar panik dan langsung menuju Indonesia, biar nanti saat urusan lelaki itu sudah selesai dia akan memberi tahu, Ara tau ini salah tapi dia hanya ingin Alkar menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu.

Kring....

Ara menatap layar ponselnya nama,suami ya menelpon Alkar. Perempuan beranak satu itu hanya menatap layar ponsel tanpa berniat menjawab, untuk sekarang Ara tidak ingin melakukan apapun dia hanya ingin memantau putranya.

Kringg....

Lagi...nama Alkar tertera dilayar itu.

Ara mengangkatnya dia tidak menyapa.

"Kenapa lama angkatnya?" Tanya Alkar kawatir.

"Maaf."

"Kamu sakit?"

"Enggak."

"Tapi Alva sakit," lanjut Ara dalam hati.

"Perasaan aku gak enak tentang kamu sama Alva, ditambah aku mimpi Alva sakit dan kamu drop," jelas Alkar.

"We're fine," jawab Ara.

"Kamu gak bohongkan? Suara kamu beda sayang."

"Aku bohong," jawab Ara pelan, tapi Alkar masih bisa mendengar samar-samar.

"Kamu bilang apa?"

"Gak papa, kami lanjut kerja gih. Nanti malam telpon lagi," suruh Ara.

Terdengar di seberang sana Alkar menghela nafas kasar, itu membuat Ara merasa bersalah.

"Kamu bohong! Alva masuk rumah sakit! Kejang-kejang dan kamu gak kasih tau aku kan?!" Sentak Alkar akhirnya.

Dia mendapat kabar dari Bi Rasih semalam, dan mungkin bi Rasih menelpon sebelum Ara memberi peringatan untuk jangan menelpon Alkar.

Ara terdiam, shock. Alkar tau. Tangis perempuan itu pecah.

"M-maaf!"

"Aku pulang!" Tegas Alkar dan setelahnya dia mematikan telpon tanpa memperdulikan Ara yang menangis.

Jujur saja Alkar kesal dengan Ara yang menyuruh maid untuk tidak memberi tahunya tentang Alva dan membiarkan dia mementingkan pekerjaan, padahal tidak ada yang lebih penting bagi Alkar selain keluarga.

Alkar sudah berada di perjalanan udara menuju Indonesia, semalam setelah ditelpon dia langsung berangkat menuju Indonesia.

•••

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang