Alkar, Ara dan Alva hari ini menuju rumah sakit untuk mengecek keadaan kandungan Ara, tadi pagi Alva bangun duluan dia langsung menuju kamar orang tuanya dan membangunkan Daddy dan mommanya. Kadang Alva suka tidur dikamar miliknya tapi kadang juga dia tidur sama Ara dan Alkar.
"Abang siap liat adek?" Tanya Alkar sambil mencium tangan kecil Alva.
Baik Alkar maupun Ara mereka sedang membiasakan diri memanggil Alva dengan sebutan Abang, sedangkan Alva dia menyebut dirinya Abang bukan Alva lagi.
"Ciap! Abang mau liat dedek," jawab Alva antusias.
Ara tersenyum menatap Alva yang terlihat begitu antusias, wajah anak itu terlihat bahagia.
"Abang ketemu Dede," gumamnya pelan.
Alkar dan Ara yang mendengar perkataan Alva pun tersenyum, Ara tidak menyangka bahwa Alva dan Alkar akan seantusias ini.
Mereka sampai disalah satu rumah sakit milik keluarga Gerald. Merkea langsung masuk menuju ruangan dokter putri.
"Selamat pagi," sapa Ara.
"Pagi Alkar, Ara, ada apa?" Tanya putri sedikit heran karena melihat Alkar dan Ara.
Ara menjelaskan semuanya mulai dari dua mual, merasa pusing dan dia iseng tes.
Dokter Putri yang sudah berusia lima puluh tahun itu tersenyum, dia langsung saja menyuruh Ara berbaring diatas brankar. Dokter Putri mengoleskan gel diatas perut Ara, baik Alkar maupun Alva melihat apa yang dilakukan dokter Putri meski terlihat jelas raut takut dan kawatir diwajah Alva.
"It's okay, momma baik-baik aja," ujar Alkar menenangkan putranya.
"Momma okay Daddy?" Tanya Alva kawatir.
"Yes, momma baik-baik. Itu adeknya mau di cek, nanti Abang bisa liat adiknya dari layar itu," jelas Alkar dengan menunjuk pada layar monitor.
Alva mengangguk, dia menatap layar monitor dengan lekat menunggu adiknya muncul.
Dokter Putri mulai memeriksa Ara,"Lihat, dia masih seperti kacang polong Alkar," jawab dokter putri sambil tersenyum haru.
Bagaimana tidak, dulu dia yang memeriksa kandungan Arsi saat sebelum berpindah tugas di rumah sakit milik keluarga Gerald. Dan sekarang anak yang dulu dia USG sudah besar dan bahkan sudah mempunyai dua anak.
"Alva itu dedek," ujar Alkar.
"Kecil," gumamnya.
Alkar tersenyum mengecup singkat pipi anaknya, "Nanti adiknya gede."
Setelah selesai memeriksa Ara, mereka langsung duduk menunggu penjelasan dokter Putri.
"Kandungannya sudah berusia tiga Minggu, di trimester pertama mungkin Ara akan mengalami muntah dan mual, perubahan hormon dan yang lainnya. Itu biasa dialami oleh ibu hamil, nanti saya kasih resep obat dan vitaminnya," jelas dokter Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIAGE ALKARA [END]
Random{BACA QUEENZEE TERLEBIH DAHULU} Ini bukan cerita tentang anak SMA yang sedang jatuh cinta, ini kisah tentang sepasang suami istri yang menjalin sebuah rumah tangga yang mereka bangun. Kehadiran sang buah hati menambahkan cerita manis dikisah mereka...