36.

7.6K 1.2K 848
                                    

Hai!

KARENA AING SEDANG BERBAIK HATI DAN TIDAK SOMBONG JADI AING UP LAGI🤣

NGAKAK BANGET BACA KOMEN KALIAN🤣😭

🥀 HAPPY READING!🥀

•••

Hayden menatap nanar pada mobil didepannya, dia melihat korban yang dipastikan adalah adik iparnya. Tubuh itu sudah hangus terbakar dengan selembar foto digenggamnya, dan entah kenapa foto itu hanya sedikit terbakar. Sekuat itu Alkar menjaga foto itu.

"Al, kenapa Lo ninggalin adek gua? Salah Ara sama Lo apa?" Lirih Hayden.

Hayden masuk kedalam mobil jenazah, mayat itu akan di otopsi, Hayden menatap nanar pada kerangka didepannya. Dia tidak tau bagaimana hancurnya Ara.

Membayangkan nya saja membuat Hayden sesak.

"G-gua harap itu bukan Lo Al," bisik Hayden.

•••

Malamnya, Ara sudah lumayan tenang tapi perempuan itu masih melamun, Alva belum tau hanya Zaidan yang baru tau. Malam ini Rintan dan Syifa sepakat mengadakan acara di kediaman Ara dan Alkar.

"Bunda kenapa?" Tanya Alva bingung.

"Momma kenapa?" Tanya Alva bingung.

Ara menatap Alva matanya kembali memanas, dia memeluk anak sulungnya mencium dahi balita kecil itu.

"Abang, dengerin bunda ya? Daddy, Daddy udah gak ada," lirih Syifa.

Alva menatap bundanya bingung.

"Daddy pelgi ke lual negeli ya?" Tanyanya polos.

Hati Syifa dan Ara sesak pertanyaan polos yang keluar dari bibir merah balita kecil itu.

"Kapan Daddy pulangnya?" Tanyanya lagi.

Ara mendekap Alva semakin erat, menangis dipelukan putranya. "Maafin momma ya sayang?" Bisik Ara.

"Momma jangan nangis nanti Daddy marah," bisik Alva sambil menghapus air mata mamanya.

"Abang ke Kamal ya?" Pamitnya.

Bocah yang belum genap berusia dua tahun itu menutup pintu kamarnya yang memang di buat rendah, dia duduk di balik pintu sambil menangis segukan, dia tau maksud bundanya. Dia mendengar saat Ara berteriak histeris di rumah uncle nya itu.

Daddy-nya sudah pergi, dan tidak akan ada lagi orang yang akan membawanya terbang. Ayah kesayangannya sudah pergi.

"Hikksss, d-daddy."

"D-daddy p-pulang kan? Daddy gak mungkin tinggalin abang kan? Daddy gak mungkin pelgi ke tuhan. Daddy masih ada tugas disini, Daddy masih halus jagain Abang, momma dan dedek," lirihnya.

Alva mengambil foto ayahnya, dia begitu mengagumi sosok Alkar, menurutnya Alkar adalah lelaki terhebat yang pernah dia tau.

Alva mengusap pelan foto ayahnya. "Daddy, ayok pulang."

"A-abang janji gak akan nakal lagi," katanya dengan suara tersendat-sendat.

Dia berlari menuju jendela besar yang ada di kamar itu, dia membuka tirai itu dengan susah payah lantai menempelkan tangan dan wajahnya di jendela itu sambil menatap salah satu bintang yang bersinar.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang