06.

13K 1.2K 250
                                    

•••

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

Jam berapa.kalian baca part ini?

Password Queenzee?

600+ vote

200 komen

Skuy lanjut!!

•••

Pagi ini mansion Alkar di buat heboh oleh Ara yang tidak ada di seluruh mansion. Perempuan itu tidak membangunkan Alkar saat dia akan pergi.

"ARA?!"

"RA?!"

Alkar berkeliling ke seluruh mansion, satu yang ditakutkan oleh Alkar, Ara akan bertemu mamanya meski sebenarnya mustahil untuk sekarang. Alkar berjalan menuju keluar rumah, dia menuju taman depan rumah. Dan disana ada Alva dan Ara yang sedang berjemur.

Alkar menghela nafas pelan,rasa paniknya tadi langsung lenyap begitu saja.

"Ra," panggil Alkar.

"Kenapa?" Tanya Ara.

"Aku mau bicara, bisa keruangan aku?" Tanya Alkar lembut.

Ara mengerutkan dahinya, tidak biasanya Alkar ingin berbicara di ruang kerjanya, sepenting apapun itu Alkar selalu membicarakannya dikamar saat mereka akan tidur.

"Kenapa?" Tanya Ara.

"Penting sayang, nanti setelah mandiin Alva jangan lupa keruangan aku, aku tunggu disana."

Setelah mengatakan itu Alkar pergi meninggalkan Ara dan Alva, tidak seperti biasanya. Kalau biasanya Alkar akan menghampiri mereka dan memberikan sebuah morning kiss.

Ara segera menuju ruang kerja Alkar, dia manatap ragu pada pintu besar bercat hitam itu. Dengan pelan dia mengetuk pintu hitam itu.

"Mas?" Panggil Ara.

"Masuk."

Ara segera membuka pintu ruangan Alkar, dia menatap kagum pada ruangan ini, ruangan serba hitam. Jujur ini ke dua kalinya dia masuk kedalam ruang kerja Alkar, karena Ara menghormati privasi suaminya itu. Dia tidak akan masuk kedalam ruangan suaminya jika tidak di suruh.

"Kenapa?" Tanya Ara langsung.

"Sini duduk dulu," suruh Alkar.

Ara berjalan menuju Alkar, dia duduk didepan suaminya itu.

"Siapa suruh kamu duduk didepan aku?"

"Terus aku duduk dimana?" Tanya Ara polos.

"Disini," ujar Alkar sambil menepuk-nepuk pahanya.

Ara menurut dia duduk diatas pangkuan Alkar, dan Alkar melingkarkan kedua tangannya di pinggang Ara. Dia menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher sang istri.

"Kenapa?" Tanya Ara halus.

"Aku gak papa."

"Kamu bohong, kamu keliatan capek banget. Cerita sama aku ya? Siapa tau aku bisa bantu kamu."

"Aku beneran gak papa."

Ara mengehela nafas pelan, Alkar memang sedikit keras kepala jika ada masalah, lelaki itu lebih memilih menyimpannya sendiri dari pada bercerita.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang