30.

9.8K 1.1K 82
                                    

Hai!

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you!

✨Happy reading!✨

•••

Alkar mendudukan Thea disalah satu kursi kecil berwana ungu, dia menatap adiknya dengan tegas dan sorot mata yang tajam.

"Kenapa Thea tanya gitu sama Abang Rasya?" Tanya Alkar.

"Thea cuma tanya aja, Thea gak maksud apa-apa," sesal gadis kecil itu.

"Thea tau Thea salah?"

"Thea tau Abang, Thea minta maaf."

"Abang gak suka Thea tanya gitu lagi, itu gak sopan. Thea sakitin hati Abang Rasya loh, gimana kalau Abang Rasya gak mau lagi main sama Thea? Gimana kalau Abang Rasya gak mau lagi jaga Thea dari jauh?"

"Iya Abang, Thea gak mau dijauhi sama bang Rasya!"

Alkar mengangguk,"Thea anak baik kan?"

"Iya Thea anak baik."

"Anak baik harus apa kalau salah?"

"Minta maaf."

"Minta maaf sama siapa?" Kata Alkar.

"Sama Abang Rasya."

"Good job! Thea gak boleh tanya gitu lagi, Abang gak suka ya? Abang Rasya sakit, Thea sebagai kakak harus Abang Rasya. Jangan buat dia sedih."

"Abang sakit apa?" Tanya Thea.

"Thea gak boleh tau, tapi Thea harus jaga perasaan Abang Rasya ya? Thea gak boleh tanya-tanya gitu lagi, gak sopan."

"Okay Abang, Thea mau kebawah. Thea mau minta maaf," katanya.

"Iya kita kebawah Abang temenin."

Alkar dan Thea turun kebawah, Rasya sudah bermain dengan Zaidan dan Alva sedangkan princess Alkar sedang tidur dikasur kecil miliknya.

"Abang Rasya!" Panggil Thea sambil berlari kecil.

"Kakak jangan lari-lari nanti jatuh, luka," tegur Rasya pelan.

Thea mengangguk, dia memeluk Rasya erat.

"Maafin kakak ya? Kakak salah tanya gitu sama Abang, kakak salah. Abang maafin kakak ya?" Kata Thea tulus.

"Iya Abang maafin, tapi janji jangan tanya gitu lagi?" Kata Rasya dengan suara pelan.

"Janji!" Seru Thea.

Rasya mengangguk mengecup pipi Thea.

"Abang maafin."

"Thank you!"

"Jadiin pelajaran ya kak? Gak boleh gitu lagi." Kali ini Zaidan yang memberi nasihat kepada kakaknya itu.

Diantara mereka berenam (sama anak Agam dan Ravel) Thea adalah yang paling ceplas-ceplos dan cerewet selain karena keturunan mommy nya. Thea juga  polos dan manja kenapa dia begitu disayang oleh para adik-adiknya. Dan Thea paling dekat dengan Zaidan karena mereka satu sekolah meski Thea SD dan Zaidan TK nol besar tapi mereka berada di yayasan pendidikan yang sama.

"Ayok main, kakak main boneka ya disana," tunjuk Alva.

"Kakak jangan jauh-jauh," lanjutnya lagi.

"Iya Abang Alva."

Thea berjalan menuju tempat bermainnya yang berada di pojok dekat jendela, saat gadis kecil itu berjalan tiga bocah lelaki tampan itu menatapnya dengan raut yang berbeda-beda.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang