33.

9.1K 1.1K 108
                                    

Hai!

Chapter ini banyak tentang Alva lagi.

✨👑 Happy reading 👑✨

Zoza, bayi kecil itu sudah berusia dua bulan, tubuhnya semakin buntal dan montok. Alva semakin protektif kepada adik cantiknya itu. Zoza suka memakan apapun yang didekatnya dan dia suka menggenggam tangan abangnya.

"Dedek jangan nakal ya? Abang mau ambil minum," ujar Alva kepada sang adik.

Zoza menatap Alva dengan polos, bayi kecil itu mengangguk dan tersenyum. Zoza melambaikan tangannya saat sang Abang mulai menjauh.

"Buuuuuuuuuuuu," gumam Zoza sambil menepuk-nepuk kedua tangan gendutnya.

Zoza menurut jika bersama abangnya tapi jika bersama sang momma Zoza akan nakal dan membuat Ara pusing.

"Hai cantik," sapa Ara kepada putrinya.

Zoza tersenyum senang tangannya menepuk-nepuk pipi Ara pelan. Ara tersenyum kecil mengambil tangan Zoza lalu menciumnya dengan gemas.

"Abang mana sayang?"

"Buuuuuuuu," jawab Zoza tak jelas.

"Momma," panggil Alva lalu duduk disamping Ara dengan susu ditangannya.

"Hai sayang, Abang bobo ya? Udah waktunya bobo siang," suruh Ara.

"Peluk," katanya lucu.

"Sini."

Alva memeluk tubuh mommanya sebelah sedangkan sebelah lagi ada Zoza yang sedang menyusu, tangan kecil Alva mengelus pelan pipi gembul adiknya. Sedangkan Zoza tersenyum sambil menggenggam tangan abangnya.

"Buuuuu."

"Mimi dulu sayang, terus bobo," kata Ara pelan.

"Adek diem ya? Abang mau bobo dulu," ujar Alva.

Zoza menurut dia diam, mata Zoza menatap abangnya yang hampir terlelap lalu bayi kecil itu ikut menutup matanya meski sesekali dia buka untuk melihat wajah Abang dan mommanya.

"Dedek bobo, nanti Daddy marah kalau dedek gak bobo," gumam Alva.

•••

Sorenya Alkar pulang untuk bermain dengan putra dan putrinya. Dia masuk kedalam kamar Alva anak bujangnya masih tidur padahal ini sudah waktunya anak itu bangun.

"Abang," panggil Alkar pelan.

Dia mengusap rambut putranya dengan sayang sesekali mengecup dahi Alva.

"Kok gak bangun?" Heran Alkar.

"Abang?" Panggil Alkar lagi.

"Hei, sayang? Abang?"

"SAYANG!" teriak Alkar kuat dia memanggil istrinya. Tak lama Ara datang dengan Zoza digendongan wanita itu.

"Kenapa?" Tanya Ara panik.

"Alva kenapa gak bangun-bangun?" Tanya Alkar kawatir.

"Hah?" Hanya itu yang keluar dari mulut Ara, dia blank.

"Abang," panggil Alkar lagi.

"Tadi dia minum apa?" Tanya Alkar kawatir, sekarang Alva sudah ada di gendongannya, dia menggandeng tangan Ara untuk turun menuntun istrinya untuk hati-hati.

AFTER MARRIAGE ALKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang