3:Berubah pikiran

18.8K 3.2K 32
                                    

Mata serigala kecil membulat kembali.
Entah mengapa ia begitu curiga padahal yang ada di depannya hanyalah anak serigala malang yang kelaparan.

'Aku harus kabur.'

Serigala kecil berusaha meronta-ronta agar terlepas dari genggaman laki laki itu namun ia lupa bahwa laki-laki itu sangat besar dan kuat. Tentu usaha yang ia keluarkan tidak akan mendapatkan hasil.

"Ada apa hmm? Apa kau ketakutan?"
Pertanyaan yang sesuai dengan kebenaran.

'Tentu saja, kau sangat mengerikan apa kau tidak menyadarinya?'

Serigala itu terus berusaha sebisanya membuat laki-laki itu tersenyum puas bisa membuat hewan kecil itu ketakutan.

'Haahh aku menyerah, silahkan bunuh aku. Hidupku memang tidak pernah berharga untuk siapa pun.'

Serigala berhenti meronta karena telah pasrah.

Krucuk..krucukk..

Mereka berdua terdiam saat mendengar suara perut yang sangat jelas.

"Kau masih lapar ternyata."

Serigala kecil mengangguk.

"Tunggu, apa?! Kau mengangguk?"

Serigala menatap aneh, kalau begini ia malah bingung harus apa. Tapi ia bertanya pada dirinya sendiri, memangnya serigala tidak boleh mengangguk?.

Laki-laki itu menyipit kan matanya mengintrogasi.
"Apakah kau mengerti bahasa manusia, kau tadi mengangguk bukan?"

Serigala kecil hanya mengedipkan kedua matanya dengan gemas

"Bagian mana yang terasa lapar?"

Apa dia bercanda? Pertanyaan macam apa itu? Memang ada bagaian tubuh lain selain perut? Atau mungkin saat kau lapar tanganmu yang berbunyi?.

Serigala kecil memegang perutnya yang sedikit jauh karena tangannya yang pendek.

"Kau pandai, berarti aku benar bukan, kau adalah kiriman dari musuh ku"

Serigala kecil itu menatap lelah.

'Sudah ku katakan aku hanya kelaparan, lagipula aku juga tidak perduli siapa musuhmu. Mengapa tidak ada seseorang yang mengerti.'

Laki-laki itu lalu membawanya keluar menuju sebuah tempat.

'Apa, kemana kau akan membawa ku?'

Laki-laki itu terus berjalan menuju ke luar istana. Ada sebuah taman istana yang sangat lebar nan indah di luar pun masih banyak para pelayan yang berlalu-lalang begitu juga prajurit yang berjaga.

Serigala kecil sempat di buat penasaran ketika semua orang memberi hormat saat laki-laki ini lewat. Ia bertanya tanya mungkinkah laki-laki ini seorang pangeran, atau orang penting lain yang bekerja di istana.

Tiba-tiba tanpa ia sadari mereka sampai di sebuah kandang besi yang sangat besar. Kandang tersebut sedikit di penuhi oleh tanaman rambat dari taman.

'Kandang, untuk apa ia membawa ku kemari?'

"Selamat datang di rumah baru mu"

'Ha apa?'

Laki-laki itu lantas memasukkan serigala itu kedalam sana dan berlalu pergi.

'Hei tunggu, aku tidak bisa kau kurung begini.'

Tiba-tiba suara geraman mengerikan terdengar menyapa telinganya.

Saat serigala itu menoleh ia sangat terkejut saat mendapati ada seekor singa tengah menatap dirinya tajam.
Singa itu sangat mengerikan dengan bekas luka di dekat matanya.

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang