"Aku berubah? Haaaa?"
Raivia menutup mulutnya terkejut.
"Aku bisa bicara!"Ia kembali menatap ke arah kaca dan yang ia lihat tak berubah seperti yang awal. Ia menjadi seorang wanita dengan begitu tiba-tiba dan itu sungguh membuat jantung nya semakin berdebar.
"Aku berubah"
Ia mengulangi lagi ucapannya."Aku benar-benar berubah?"
Ia masih terdiam sambil menatap kosong memikirkan segala sesuatu.Tubuhnya polos tanpa sehelai benang menempel, dan rambut panjang berwarna putih tergerai serigala kecil yang berubah menjadi wanita dewasa masih terdiam.
"Aku...Berubah?"
Raivia memeluk tubuhnya masih dengan pikirnya yang porak poranda tak fokus.Ia berusaha bangkit perlahan karena merasa kakinya sedikit bergetar, ia hampir lupa cara berjalan dengan dua kaki karena menjadi serigala sudah cukup lama.
Raivia memegang pinggiran meja karena ia merasa tubuhnya hampir jatuh. Ia berhasil berjalan beberapa langkah.
Dan akhirnya bisa berdiri tegap tidak bergerak, ia kali ini percaya sudah berubah.
Raivia mencoba untuk berjalan lagi tetapi terpeleset oleh karpet dan menabrak dekorasi di atas meja, membuat barang barang jatuh dan menimbulkan suara yang berisik.
"White?!"
Belum selesai dengan suara berisik yang ia timbul kan sendiri kali ini ada suara yang membuat dirinya jauh lebih kaget.
Xavier ada di luar kamar dan terdengar berjalan mendekat.
Dengan cepat Raivia langsung berlari dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya lalu bersembunyi di samping ranjang.Benar saja, pintu tersebut terdengar terbuka dan Raivia bisa melihat langkah kaki Xavier mendekat ke arah ranjang.
"White!!"
Jantungnya berdebar tak beraturan ia bahkan mengeluarkan keringat dingin sambil menahan nafas karena ketakutan.
Langkah kaki tersebut terlihat semakin dekat, dan Raivia memilih menutup mata berharap tidak akan dalam masalah saat Xavier tau ada wanita asing masuk dalam kamarnya dalam keadaan tidak berpakaian.
"Kau!"
Di saat itu jantung Raivia seakan sudah berhenti.
"Kau kira dengan bersembunyi aku tak dapat menemukan mu hmm?"
Tubuhnya terangkat ke atas membuat Raivia memberontak dan kebingungan.
Dan ia memberanikan untuk membuka mata. Al hasil ia menemukan bahwa tubuhnya sudah berubah kembali.
'Apa? Ada apaaa iniii'
Raivia menjadi bingung sambil terus menatap kedua tangan dan kakinya."Apakah menyenangkan mengacak acak kamarku?"
Raivia berhadapan dengan mata amber yang cerah indah terutama saat cahaya sang rembulan menimpa wajah rupawan nya.
Serigala kecil hanya diam setalah tau keadaan yang seperti Dejavu baginya.
'Apakah tadi Mimpi, atau aku yang berhalusinasi'
Raja menatap serigala kecil sambil kebingungan, mengapa hewan di tangannya hanya diam saja seperti patung. Apakah itu permainan baru seekor serigala.
"Hei kenapa kau diam saja"
Raja menggoncangkan sedikit tubuh Serigala kecil karena tak yang di ajak bicara hanya diam.
'Hoooo, tolong berhenti lakukan itu kepala ku pusing'
Raivia tentu saja melolong dan ia langsung melemaskan tubuh karena benar-benar di hantam kebingungan serta perlakuan raja barusan.
"Kenapa kau ini? Aku pikir lebih baik kau tidur"
Raja membawa serigala kecil untuk tidur di ranjang kecilnya.
Kemudian raja keluar dan kembali menuju ke aula utama. Ia meninggalkan serigala kecil yang tampak aneh.
"Apakah dia habis makan sesuatu yang salah"
Raja bahkan masih berfikir tentang diamnya seekor serigala kecil.Terasa sekali perbedaan suasana saat sang raja turun ke pesta, lebih ramai dan riuh suara obrolan.
Musik klasik indah yang di mainkan oleh seniman terbaik di seluruh kerajaan dan beberapa orang terlihat sedang menikmati pestanya dengan canda tawa suka ria.Raja cukup bahagia karena bisa melihat pestanya berjalan sangat baik, meskipun ia harus menahan sakit di beberapa titik tubuhnya.
Dan jangan bicarakan tentang para wanita dan gadis yang terus menatap seakan akan melahapnya hidup-hidup.Itu tatapan lapar yang tidak bisa di jelaskan menjerumus ke mana. Lapar harta, gairah, atau lapar kasih sayang yang sesungguhnya.
Setiap tiap wanita punya pikiran mereka sendiri saat melihat Xavier."Tetapi mereka lebih mengincar segala harta yang ku punya"
Itu yang di katakan Raja Xavier saat Franco hendak mengenalkan seorang wanita dengan mengatakan bahwa wanita itu akan mencintai raja apa adanya."Mereka bangsawan yang mulia, mereka tidak akan memikirkan harta Anda karena mereka tulus mencintai Anda"
Tatapan raja masih sama, ia mengawasi sekitarnya sambil memainkan gelas anggur di tangganya.
"Omong kosong, apa kau mau bukti?"
"Bu, bukti? Yang mulia aku tidak mengerti yang Anda maksud"
"Akan ku bakar istana ini dan sesinya dan mari kita lihat siapa yang masih berani menawarkan diri"
Raja sekarang menatap ke arah Franco sebagai bentuk keseriusan ucapan yang telah terlontar.
"Bu, bukankah itu terlalu berlebihan yang mulia"
Franco tak pernah mengganggap ucapan sang paduka sebagai lelucon.Raja menegak minumannya perlahan.
"Itu harga yang sangat mahal yang mereka harus bayar jika memang mencintai diriku"
Balas raja lalu meletakkan gelasnya di atas meja dengan posisi terbalik.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Wolf
FantasySeorang wanita yang meninggal dan hidup lagi dalam sosok yang lain serigala itu bernama Raivia. Hidup menjadi hewan bersama seorang raja sangat lah sulit terutama sang raja sangat lah berjiwa rumit juga kejam dan tidak memiliki rasa toleransi. Akank...